Berulang Kali Longsor, Pengendara di Jalur Liwa-Krui Diimbau Waspada

Ilustrasi longsor-----
BALIKBUKIT - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah barat Lampung dalam beberapa waktu terakhir telah beberapa kali memicu terjadinya bencana longsor di ruas jalan nasional Liwa–Krui, terakhir terjadi di Kilometer Pal 5, Pekon Labuhan Mandi, Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat, pada Senin sore (6/10/2025).
Peristiwa tersebut menyebabkan material tanah dan batu menutup sebagian badan jalan, menghambat arus kendaraan dari dua arah. Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini menegaskan pentingnya kewaspadaan tinggi bagi seluruh pengguna jalan yang melintas di jalur pegunungan itu.
Petugas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II Lampung, Masdir Syukri, mengingatkan para pengendara agar lebih berhati-hati, terutama saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Ia menekankan bahwa ruas Liwa–Krui merupakan jalur rawan longsor, mengingat kontur wilayahnya yang berbukit dan bertebing curam.
“Kami imbau seluruh pengguna jalan untuk ekstra waspada, apalagi di musim hujan seperti sekarang. Jika hujan deras turun dan jarak pandang terbatas, sebaiknya menepi dulu di tempat aman atau menunda perjalanan,” ujar Masdir Syukri.
BPJN memastikan bahwa pihaknya terus bersiaga dan melakukan koordinasi intensif dengan BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat setempat dalam setiap upaya penanganan darurat.
“Kami bekerja bersama BPBD, aparat TNI–Polri, dan warga sekitar. Begitu ada laporan, tim langsung turun untuk melakukan pembersihan, baik secara manual maupun menggunakan alat berat jika diperlukan,” jelas Masdir.
Menurutnya, kolaborasi lintas instansi dan partisipasi masyarakat menjadi kunci utama menjaga kelancaran arus transportasi di jalur vital penghubung Lampung Barat dan Pesisir Barat itu. “Tanpa dukungan semua pihak, penanganan di lapangan akan sulit, karena kondisi medan yang berat dan curah hujan yang tinggi,” katanya.
“Kami akan terus melakukan pemantauan dan penanganan berkelanjutan. Pengendara diharapkan tetap waspada, tidak memaksakan diri melintas jika kondisi jalan tertutup atau cuaca ekstrem,” pungkasnya. (edi/lusiana)