Kunjungan Wisata Lampung Barat Turun 8 Persen, Cuaca dan Minim Libur Jadi Pemicu

Kabid Pemasaran Pariwisata Ekonomi Kreatif Riady Andrianto. - Foto Lusiana--
BALIKBUKIT – Sektor pariwisata di Kabupaten Lampung Barat mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan sebesar 8 persen pada bulan September 2025. Data ini mencerminkan adanya tren penurunan musiman yang umum terjadi setelah masa libur panjang pertengahan tahun.
Kabid Pemasaran Pariwisata Ekonomi Kreatif Riady Andrianto, S.H., mendampingi Plt Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Bernaria, S.Sos, M.M., mengatakan bahwa fenomena ini sudah menjadi pola tahunan yang wajar terjadi.
“Penurunan kunjungan wisata di bulan September ini memang terjadi, dan persentasenya sekitar 8 persen. Namun ini masih dalam batas normal, karena biasanya aktivitas wisata memang melambat setelah libur sekolah dan libur nasional berakhir,” ungkap Riady, Rabu (2/10/2025).
Riady menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab turunnya angka kunjungan wisatawan di Lampung Barat pada periode tersebut. Pertama adalah faktor musiman pasca-liburan sekolah dan minimnya hari libur nasional selama bulan September.
Selain itu, kondisi cuaca yang mulai tidak menentu juga menjadi salah satu kendala utama. Beberapa destinasi unggulan di Lampung Barat yang mengandalkan keindahan alam terbuka seperti perbukitan, hutan pinus, dan kawasan pegunungan, kurang diminati saat cuaca tidak bersahabat.
“Cuaca yang mulai berubah, terutama masuknya musim hujan membuat wisatawan cenderung menunda atau membatalkan kunjungan ke destinasi alam terbuka,” ujarnya.
Selain itu, menurunnya intensitas promosi dan event pariwisata pada periode ini juga turut berdampak pada penurunan angka kunjungan wisatawan.
Meskipun demikian, penurunan ini masih tergolong wajar dalam siklus tahunan pariwisata, dan diperkirakan akan kembali meningkat menjelang akhir tahun 2025, seiring dengan datangnya periode libur Natal dan Tahun Baru yang biasanya menjadi momentum puncak kunjungan wisata.
Lebih kauh dia mengatakan, adapun destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi pada bulan September 2025 antara lain Rest Area Jaya , Kebun Raya Liwa, Pasar Tematik Jelajah Wisata Danau Ranau, Pinusan Ecopark, TemiangTemianga dan Komplek negeri di atas Awan Sedampah Indah (Bukit Embun, Gerbang Langit dan Istana Alam)
Destinasi-destinasi tersebut tetap menjadi favorit karena menawarkan keindahan alam yang khas, udara sejuk, serta akses yang semakin baik dari tahun ke tahun.
“Wisatawan tetap datang, meski jumlahnya tidak seramai bulan-bulan sebelumnya. Tapi ini menunjukkan bahwa daya tarik destinasi kita masih kuat,” tambah Riady.
Dari sisi asal wisatawan, kunjungan masih didominasi oleh wisatawan domestik dari wilayah Provinsi Lampung sendiri. Kabupaten dan kota terdekat seperti Bandar Lampung, Metro, Lampung Tengah, dan Pesisir Barat tercatat sebagai penyumbang terbanyak jumlah pengunjung.
Hal ini menandakan bahwa wisata Lampung Barat tetap menjadi pilihan utama untuk liburan akhir pekan bagi masyarakat lokal yang ingin menikmati alam tanpa harus bepergian jauh.
Meskipun terjadi penurunan, kata dia, Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Barat tetap optimistis bahwa angka kunjungan wisata akan kembali meningkat menjelang akhir tahun 2025, khususnya saat momen libur Natal dan Tahun Baru.