Pemerintah Siapkan Kewajiban Etanol 10 Persen untuk BBM, Berlaku Penuh pada 2027

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Pemerintah berencana menerapkan kewajiban pencampuran etanol 10 persen (E10) untuk seluruh produk bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di Indonesia. Kebijakan ini tidak berlaku untuk solar karena telah memiliki program khusus Biodiesel (B50) yang akan diterapkan tahun depan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan rencana mandatory E10 telah dibahas bersama Presiden Prabowo Subianto dan telah mendapat persetujuan untuk segera dijalankan.

Keputusan ini diambil untuk memperkuat kemandirian energi nasional, mengurangi ketergantungan impor minyak, serta mendukung komitmen pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Bahlil menjelaskan, penggunaan etanol dalam bensin dapat mengurangi impor minyak mentah dengan memanfaatkan sumber daya alam dalam negeri, terutama dari tanaman tebu sebagai bahan baku etanol.

“Tujuannya agar impor minyak bisa berkurang dan pada saat yang sama kita mendorong penggunaan energi yang lebih bersih serta ramah lingkungan,” jelas Bahlil dalam acara Indonesia Langgas Berenergi yang digelar di Jakarta, Selasa (7/10).

Ia memperkirakan penerapan penuh program mandatory E10 akan dimulai dalam dua hingga tiga tahun ke depan, atau sekitar 2027 hingga 2028, sambil menunggu kesiapan infrastruktur produksi dan distribusi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyatakan bahwa pihaknya telah siap melaksanakan kebijakan tersebut. Pertamina sebelumnya sudah meluncurkan produk Pertamax Green 95, yang mengandung 5 persen etanol.

“Pertamina siap menjalankan arahan pemerintah untuk beralih menuju bahan bakar yang lebih hijau,” kata Simon.

Kebijakan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam menekan impor minyak, meningkatkan ketahanan energi nasional, serta mendorong transisi menuju energi bersih di Indonesia.(*)