Target Rp386 Miliar, Pemkab Lambar Genjot Penyaluran KUR 2025

Ilustrasi Kredit Usaha Rakyat (KUR)-----
BALIKBUKIT — Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terus memacu kinerja penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang tahun 2025. Hingga akhir triwulan II, realisasi penyaluran telah menembus Rp83 miliar lebih dari total target Rp386 miliar, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 1.639 debitur dari berbagai sektor usaha.
Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Lampung Barat, Rudi Rahmadian, S.Sos., M.Si., menyebutkan, capaian ini menunjukkan tren positif bagi pergerakan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah tersebut. Ia menegaskan bahwa target penyaluran KUR tahun ini masih akan terus dikejar hingga akhir tahun melalui penguatan kolaborasi lintas sektor.
“Dengan sisa waktu hingga akhir tahun, kami optimistis realisasi KUR 2025 bisa mencapai bahkan melampaui target Rp386 miliar. Antusiasme pelaku usaha lokal sangat tinggi, dan ini jadi sinyal positif bagi ekonomi kerakyatan Lampung Barat,” ujar Rudi.
Dari total penyaluran Rp83 miliar, Bank BRI menjadi penyalur terbesar dengan nilai Rp33 miliar lebih untuk segmen mikro dan Rp23 miliar lebih untuk segmen ritel. Sementara Bank Mandiri menyalurkan Rp15 miliar lebih kepada 119 debitur, Bank Lampung sebesar Rp9 miliar lebih kepada 180 debitur, dan Bank BNI menyalurkan Rp1,3 miliar lebih kepada 7 debitur.
Rudi menambahkan, percepatan penyaluran KUR tidak hanya bergantung pada perbankan, tetapi juga pada sistem pendataan dan validasi calon debitur. Karena itu, pemerintah daerah mendorong operator Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) di Bagian Perekonomian serta Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan untuk terus memperbarui data secara real-time agar tidak ada debitur yang tertunda dalam proses pencairan.
Selain penyaluran yang telah berjalan, Pemkab Lampung Barat juga terus melakukan pengawasan dan pendampingan terhadap pelaku usaha penerima KUR agar pemanfaatan dana tepat sasaran. Pemerintah menilai KUR bukan hanya sekadar fasilitas pinjaman modal, tetapi juga alat pemberdayaan ekonomi masyarakat agar mampu mandiri dan berdaya saing.
“Program ini terbukti memberi dampak langsung terhadap peningkatan aktivitas ekonomi. KUR membantu pelaku UMKM memperluas usaha, meningkatkan produksi, dan membuka lapangan kerja baru,” jelas Rudi.
Untuk triwulan I tahun 2025, penyaluran KUR di Lampung Barat sebelumnya telah mencapai Rp48 miliar lebih kepada 912 debitur. Dengan penambahan Rp35 miliar lebih pada triwulan II, progres penyaluran dinilai on track menuju target akhir tahun.
Pemerintah daerah juga terus memperkuat komunikasi dengan pihak perbankan agar proses verifikasi dan pencairan bisa lebih cepat dan efisien. Dengan sinergi yang solid antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha, diharapkan target penyaluran Rp386 miliar dapat tercapai dan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi lokal.
“KUR bukan sekadar angka, tapi tentang bagaimana kita membantu masyarakat untuk bangkit dan mandiri secara ekonomi,” tutup Rudi. (nopri)