Fosil Nyamuk Tertua di Dunia Berusia 99 Juta Tahun Ditemukan di Myanmar

Ilustrasi nyamuk. Sebuah studi terbaru menemukan fosil nyamuk tertua di dunia berusia 99 juta tahun. Pixabay--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Sebuah studi terbaru berhasil menemukan fosil nyamuk tertua di dunia berusia sekitar 99 juta tahun dari era Cretaceous. Fosil ini ditemukan di wilayah Kachin, Myanmar, dan disebut sebagai temuan penting yang memperdalam pemahaman ilmuwan tentang evolusi nyamuk.

Berbeda dari temuan sebelumnya yang hanya berupa fosil nyamuk dewasa, kali ini para ilmuwan menemukan larva nyamuk yang terawetkan dengan sangat baik di dalam amber — material transparan seperti kaca yang terbentuk dari getah pohon.

Dikutip dari The Independent, larva tersebut diklasifikasikan sebagai spesies baru dari genus baru yang diberi nama Cretosabethes primaevus.

Spesies Baru, Jejak dari Garis Keturunan yang Punah

Selama ini, nyamuk dari periode Cretaceous digolongkan ke dalam kelompok Burmaculicinae, yaitu garis keturunan yang telah punah dalam keluarga Culicidae (kelompok nyamuk modern).

Zoolog André Amaral dari Universitas Ludwig Maximilian Munich, yang juga penulis utama studi ini, menyebut penemuan ini sebagai “keberuntungan langka.”

“Fosil ini unik, karena larva tersebut sangat mirip dengan spesies modern,” ujar Amaral.
“Berbeda dengan fosil nyamuk lain dari periode yang sama, yang menunjukkan bentuk morfologis tidak biasa dan sudah tidak ditemukan pada nyamuk modern,” tambahnya.

Awet karena Getah Pohon di Kolam Kecil

Menurut para peneliti, pembentukan fosil ini merupakan hasil peristiwa langka, ketika tetesan getah pohon jatuh ke kolam kecil dan mengawetkan larva nyamuk yang hidup di air.

Larva Cretosabethes primaevus diduga hidup di genangan air kecil, seperti lubang pada cabang pohon atau lipatan daun, mirip dengan perilaku nyamuk modern dari kelompok Sabethini.

Bukti Nyamuk Sudah Ada Sejak Era Dinosaurus

Sebelumnya, penelitian fosil menunjukkan bahwa asal-usul nyamuk berasal dari periode Jurassic sekitar 201–145 juta tahun lalu, namun analisis DNA memperkirakan nyamuk sudah muncul lebih awal — antara era Trias dan Jura, lebih dari 200 juta tahun lalu.

“Fosil baru ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk nyamuk yang telah punah hidup berdampingan dengan nyamuk modern selama periode Cretaceous,” tulis tim peneliti dalam jurnal Gondwana Research.

 

Amaral menegaskan, hasil studi ini memperkuat dugaan bahwa nyamuk telah mengalami diversifikasi sejak era Jurassic, tetapi bentuk dan perilaku larva mereka hampir tidak berubah selama 100 juta tahun terakhir.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan