Way Nukak Galakkan Budidaya Ikan Lele

KARYAPENGGAWA – Pemerintah Pekon Way Nukak, Kecamatan Karyapenggawa, Kabupaten Pesisir Barat, terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi penggunaan Dana Desa (DD). Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melaksanakan program budidaya ikan lele yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Peratin Way Nukak, Mat Dharmawan, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang menjadi prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2025. Sesuai dengan ketentuan pemerintah, 20 persen dari total anggaran DD diwajibkan dialokasikan untuk kegiatan ketahanan panganyang dikelola melalui BUMDes.

“Melalui BUMDes, kami berinisiatif melaksanakan kegiatan budidaya ikan air tawar, khususnya ikan lele. Program ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan sumber protein bagi masyarakat sekaligus menjadi usaha produktif bagi desa,” kata dia.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah pekon telah menebar ribuan bibit ikan lele pada delapan kolam bioflok yang disiapkan secara bertahap. Sistem bioflok dipilih karena dinilai lebih efisien dalam penggunaan air dan pakan, serta mampu menghasilkan ikan dengan kualitas yang baik dalam waktu lebih singkat.

“Kami berharap kegiatan budidaya ikan lele ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat. Kami ingin kegiatan ini tidak hanya berhenti di satu periode anggaran saja, tetapi bisa berkembang menjadi sektor unggulan yang menopang ekonomi desa,” ujarnya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap ikan air tawar, pemerintah pekon juga menargetkan agar program ini ke depan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi BUMDes Pekon Way Nukak. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh dapat digunakan kembali untuk mengembangkan usaha lainnya, serta memperkuat perekonomian lokal.

“Semoga program budidaya ikan lele yang dijalankan Pemerintah Pekon Way Nukak dapat terus produktif dan berorientasi pada ketahanan pangan bagi masyarakat pekon,” pungkasnya. (yogi/*)