Pendidikan Karakter, 600 Anak PAUD Ikuti Peragaan Manasik Haji
Ratusan anak usia dini di Kabupaten Lampung Barat tampak antusias mengikuti Manasik Haji PAUD 2025 yang digelar FKG PAI–TK bekerja sama dengan Kankemenag Lambar di Masjid Baiturrahim, Komplek setempat--
BALIKBUKIT - Ratusan anak usia dini di Kabupaten Lampung Barat tampak antusias mengikuti Manasik Haji PAUD 2025 yang digelar Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-kanak (FKG PAI–TK) bekerja sama dengan Kantor Kemenag Lampung Barat. Kegiatan berlangsung di Masjid Baiturrahim, Komplek Pemda Lampung Barat, Selasa (18/11/2025).
Acara dibuka langsung oleh Plt. Kasi PHU Kankemenag Lambar Hj. Linda Susilawati, S.Ag., M.Ag., dan diikuti oleh lebih dari 600 peserta didik dari 22 lembaga PAUD yang tersebar di Kecamatan Lumbok Seminung, Sukau, Balikbukit, Batubrak, dan Belalau. Kehadiran para orang tua, guru PAUD, serta pembimbing manasik menjadikan kegiatan ini terasa hangat seperti perhelatan keluarga besar.
Ketua FKG PAI–TK Lampung Barat, Maya Safitri, S.Pd.I, mengatakan bahwa kegiatan manasik merupakan langkah penting untuk mengenalkan rukun Islam kelima dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak-anak.
“Melalui manasik, mereka belajar disiplin, mengikuti instruksi, memahami alur ibadah, dan menumbuhkan cinta pada agama. Semua dilakukan dengan pendekatan bermain, bukan dengan tekanan,” jelasnya.
Maya mengakui adanya perbedaan pandangan di masyarakat mengenai apakah manasik haji perlu diberikan kepada anak usia dini. Namun menurutnya, perbedaan itu wajar.
“Kita ingin menunjukkan bahwa manasik PAUD bukan untuk membebani, tetapi untuk memberi pengalaman positif yang kelak diingat sebagai memori indah dan membentuk karakter keagamaan,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Plt. Kasi PHU Hj. Linda Susilawati menegaskan bahwa manasik haji bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan sarana pendidikan karakter sejak dini.
“Ketika mereka bertawaf sambil tersenyum, berlari kecil saat sa’i, atau mendengarkan penjelasan tentang wukuf, sesungguhnya mereka sedang menanam benih kesabaran, kebersamaan, dan rasa tanggung jawab,” ungkap Linda.
Linda juga memberikan apresiasi atas kekompakan seluruh lembaga PAUD, guru, dan orang tua yang turut mendukung kesuksesan pelaksanaan manasik.
“Dukungan dari seluruh elemen menunjukkan bahwa pendidikan karakter berbasis agama harus dimulai dari keluarga dan sekolah. Semoga ini menjadi wasilah bagi anak-anak kita kelak untuk benar-benar menginjakkan kaki di tanah suci,” tutupnya.
Kegiatan berlangsung tertib, ceria, dan penuh edukasi. Para peserta pulang dengan pengalaman tak terlupakan tentang rukun Islam kelima yang diperkenalkan melalui metode yang ramah usia dini. (edi/lusiana)