Tanggulangi Banjir, Pekon Kubuperahu Bangun Drainase Sepanjang 37 Meter
Pemerintah Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, memperkuat upaya mitigasi bencana khususnya banjir dengan membangun saluran drianase--
BALIKBUKIT - Pemerintah Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat, terus memperkuat upaya mitigasi bencana khususnya banjir luapan hujan yang sering menggenangi permukiman warga di wilayah Pemangku III Kampung Baru. Tahun 2025, pembangunan talud drainase menjadi prioritas utama pekon dengan memanfaatkan alokasi Dana Desa sebagai langkah nyata mengatasi persoalan yang terus berulang setiap musim penghujan.
Peratin Kubuperahu, Kusnadi, menjelaskan bahwa pembangunan drainase sepanjang 37 meter di Kampung Baru merupakan kebutuhan mendesak. Struktur drainase lama tidak lagi mampu menampung debit air saat hujan deras, sehingga air meluap dan merendam halaman rumah warga.
“Wilayah Kampung Baru memang menjadi titik rawan banjir saat intensitas hujan tinggi. Karena itu, tahun ini fokus kami adalah memperkuat saluran pembuangan air melalui pembangunan talud drainase permanen agar aliran air lebih terkendali,” ujar Kusnadi.
Menurutnya, pembangunan ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bagian dari upaya menyeluruh untuk melindungi masyarakat dari potensi kerugian material maupun gangguan aktivitas akibat genangan air.
Selama beberapa tahun terakhir, curah hujan tinggi kerap memicu luapan air yang mengalir dari kawasan perbukitan dan tertahan di lingkungan permukiman. Akibatnya, beberapa rumah sempat tergenang, dan aktivitas warga terganggu, terutama saat pagi hari.
“Setiap turun hujan dengan intensitas tinggi, air langsung mengalir cukup deras. Kalau saluran tidak kuat, pasti meluap. Karena itu, pembangunan drainase ini akan sangat membantu kami ke depan,” kata salah satu warga Kampung Baru yang ikut memantau proses pekerjaan.
Kusnadi menyampaikan, keputusan pembangunan drainase adalah hasil pemetaan masalah dan diskusi langsung bersama masyarakat dalam musyawarah pekon. “Kami turunkan tim untuk mengecek langsung titik-titik rawan. Solusi paling realistis adalah memperkuat talud drainase agar arus air punya jalur yang jelas dan tidak meluber ke rumah warga,” jelasnya.
Ia menambahkan, pekerjaan drainase ini juga dirancang untuk terhubung dengan saluran utama, sehingga aliran air tetap terjaga dan tidak menimbulkan genangan di titik lain.
Selain pembangunan infrastruktur, pemerintah pekon juga terus mengedukasi warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah ke saluran air, serta ikut menjaga fasilitas yang telah dibangun.
“Kami ingin penanganan banjir ini berjalan menyeluruh. Infrastruktur diperkuat, masyarakat pun dilibatkan agar pemeliharaan fasilitas bisa optimal,” ujar Kusnadi.
Ia menegaskan bahwa pemerintah pekon berkomitmen menjadikan Kampung Baru sebagai wilayah yang lebih aman dari ancaman banjir ke depan. (edi/lusiana)