Warga Terdampak Angin Kencang Harapkan Perhatian Pemerintah

ATAP rumah warga yang roboh di terjang angin kencang hingga kini mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah. Foto Dok --

KRUI SELATAN - Pemerintah Pekon Way Suluh, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), bergerak cepat menangani laporan kerusakan rumah warga yang terdampak angin kencang pada Sabtu malam, 15 November 2025 lalu. Laporan itu telah disampaikan secara berjenjang kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan juga kepada Pemerintah Kecamatan Krui Selatan sebagai dasar penanganan lebih lanjut.

Peratin Pekon Way Suluh, Alkhodri, mengatakan bahwa rumah yang terdampak merupakan bangunan kayu milik warga setempat, Joni Iskandar (30). Kondisi rumah tersebut sebelumnya memang sudah masuk kategori rentan, khususnya pada bagian atap yang beberapa kali menunjukkan tanda kerusakan namun belum sempat diperbaiki karena keterbatasan ekonomi.

“Bangunan rumah milik Joni Iskandar itu sejak awal kondisinya memang rentan. Bagian atap sudah beberapa kali terlihat melemah dan butuh perbaikan, tetapi karena keterbatasan biaya, perbaikan belum dilakukan,” kata Alkhodri, Selasa, 18 November 2025.

Dijelaskannya, sebelum kejadian, Joni memutuskan untuk menginap di rumah saudaranya karena khawatir angin kencang yang melanda wilayah itu dapat meruntuhkan atap rumahnya. Keputusan itu terbukti tepat, sebab pada Minggu pagi, 16 November 2025, Joni mendapati bagian atas rumahnya telah ambruk setelah dihantam angin kencang pada malam sebelumnya.

“Sebelum kejadian, Joni memang memilih menginap di tempat saudaranya karena khawatir atap rumahnya yang sudah rapuh tidak kuat menahan angin. Ketika kembali pada pagi harinya, ternyata atap bangunan rumah itu sudah roboh,” jelasnya.

Begitu laporan masuk, kata dia, pemerintah pekon langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Menurut Alkhodri, pemeriksaan dilakukan tidak lama setelah kejadian sebagai langkah awal pendataan kerusakan. Hasil pengecekan kemudian disampaikan kepada Pemkab Pesbar dan Kecamatan Krui Selatan agar segera memperoleh tindak lanjut.

“Saat ini pemerintah pekon sudah mengecek langsung dan melaporkannya ke Pemkab serta kecamatan untuk penanganan selanjutnya. Kami memastikan bahwa data kerusakan sudah diterima sebagai dasar pemerintah mengambil langkah,” jelasnya.

Sementara itu, masih kata dia, Joni Iskandar untuk sementara waktu masih tinggal di rumah saudaranya. Kondisi ini tidak hanya menyulitkan dari sisi tempat tinggal, tetapi juga berdampak pada aktivitas kesehariannya yang semestinya dilakukan dari rumah sendiri. Pemerintah pekon berharap laporan tersebut dapat segera ditindaklanjuti agar warga yang terdampak bisa mendapatkan bantuan dan perhatian yang diperlukan.

“Kami berharap warga terdampak ini bisa segera mendapat perhatian dari pemerintah karena saat ini ia belum bisa menempati rumahnya. Sementara ini ia tinggal di tempat saudaranya,” ujarnya.

Taksiran kerugian akibat robohnya atap rumah tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp20 juta. Nilai tersebut memperhitungkan kerusakan material bangunan kayu dan kebutuhan perbaikan menyeluruh pada bagian atap yang runtuh. Artinya,  bangunan rumah itu memang sederhana dan seadanya karena yang bersangkutan tergolong keluarga kurang mampu.

“Atas kejadian ini, kerugian ditaksir sekitar Rp20 juta lebih. Kami berharap bantuan pemerintah bisa segera disalurkan sehingga rumah kita ini bisa diperbaiki dan dihuni kembali,” pungkasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan