Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Bawaslu Tulang Bawang, Kejari Masih Tunggu Audit Kerugian Negara

KORUPSI_ Penanganan dugaan korupsi pada Bawaslu Tulang Bawang terus bergulir. Foto Dok--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Penanganan dugaan korupsi pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tulang Bawang terus bergulir. Enam belas hari setelah penggeledahan dilakukan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulang Bawang kini menunggu hasil audit resmi untuk memastikan besaran kerugian negara.

Penyidik kejaksaan masih menanti penghitungan dari auditor sebagai dasar lanjutan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penyimpangan dana hibah Pemilu 2023–2024. Audit tersebut menjadi langkah krusial sebelum penyidik menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Pengusutan kasus ini mendapatkan perhatian serius sejak penyidik Kejari Tulang Bawang menggeledah Kantor Bawaslu setempat pada Selasa, 11 November 2025. Seluruh ruangan diperiksa secara menyeluruh selama sekitar dua jam. Dari penggeledahan itu, penyidik menyita satu koper berisi dokumen serta dua unit komputer sebagai barang bukti.

Langkah itu dilakukan untuk mengumpulkan bukti terkait dugaan korupsi pengelolaan dana hibah Bawaslu yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2023–2024. Masa tersebut menjadi periode penting dalam penyelenggaraan pengawasan Pemilu, sehingga setiap penggunaan anggaran wajib sesuai prosedur.

Kejari Tulang Bawang menegaskan bahwa penyelidikan dilakukan tanpa pandang bulu. Seluruh dokumen pertanggungjawaban hingga perangkat elektronik telah diamankan untuk memperkuat konstruksi perkara. Penggeledahan sendiri dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor PRINT-03/L.8.18/Fd.1/09/2025 tertanggal 24 September 2025.

Dengan menunggu hasil audit kerugian negara, kejaksaan memastikan proses penyidikan dilakukan secara terukur dan transparan. Hasil penghitungan auditor nantinya menentukan arah penetapan tersangka serta langkah hukum berikutnya dalam menuntaskan dugaan korupsi dana hibah tersebut. (rlmg/nopri)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan