Bea Cukai Genjot Reformasi: Djaka Pastikan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggaran Integritas

Ilustrasi Bea Cukai--

 

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengintensifkan langkah pembenahan internal sebagai respons atas ancaman pembekuan kewenangan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Kesan negatif dan stigma buruk di masyarakat dinilai menjadi tantangan besar yang harus segera diperbaiki.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap pelanggaran integritas menjadi fokus utama untuk mengembalikan kepercayaan publik. Ia memastikan bahwa proses penegakan disiplin terhadap oknum pegawai terus berjalan sebagai bagian dari upaya memutus kultur buruk yang selama ini melekat pada instansi tersebut.

Djaka menyampaikan bahwa proses pembersihan internal dilaksanakan melalui mekanisme berlapis. Unit Kepatuhan Internal dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan menjadi bagian penting dalam memastikan setiap pelanggaran ditangani tanpa kompromi.

Meski tidak memerinci jumlah pegawai yang telah mendapatkan sanksi, Djaka menegaskan bahwa langkah penindakan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Ia melihat sorotan publik sebagai momentum koreksi besar yang harus dijalani agar instansinya tidak kembali mengalami masa kelam ketika kewenangan pemeriksaan pabean pernah dicabut dan dialihkan ke pihak swasta pada era Orde Baru.

Menurutnya, optimisme menjadi energi utama dalam menjalankan reformasi internal. Ia menyadari bahwa kegagalan memenuhi target pembenahan akan membawa risiko besar bagi masa depan institusi dan para pegawainya.

Selain penindakan terhadap pelanggaran etika pegawai, Bea Cukai kini juga mengembangkan strategi pengawasan berbasis teknologi. Salah satu inovasi yang tengah dipercepat adalah penerapan artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi manipulasi nilai pabean, terutama praktik under-invoicing yang berpotensi merugikan negara.

Penguatan sistem pengawasan di pelabuhan dan bandara menjadi bagian integral dari strategi reformasi teknologi tersebut. Djaka menyebut integrasi AI masih dalam tahap pengembangan, namun perlahan mulai diterapkan untuk meningkatkan akurasi pemeriksaan kargo.

Di akhir penyampaiannya, Djaka mengajak masyarakat untuk memberikan dukungan bagi upaya reformasi Bea Cukai. Ia menilai bahwa perubahan citra dan peningkatan pelayanan tidak bisa dilakukan dalam satu waktu, tetapi harus dijalankan secara konsisten agar stigma negatif yang melekat dapat hilang sedikit demi sedikit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan