Harga Cabai Merah Tembus Rp70 Ribu, Komoditas Lain Mulai Merangkak Naik

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Bandar Lampung mulai mengalami kenaikan harga--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2026, sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Bandar Lampung mulai mengalami kenaikan harga. Di Pasar Pasir Gintung dan Pasar Tugu, cabai merah menjadi komoditas paling mencolok setelah harganya meroket hingga Rp70 ribu per kilogram dari awalnya Rp45 ribu.

Kenaikan juga terlihat pada cabai rawit yang kini berada di kisaran Rp60 ribu per kilogram dari harga awal Rp50 ribu. Bawang merah ikut menanjak menjadi Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp35 ribu. Para pedagang menyebut penurunan pasokan sebagai pemicu utama, terutama akibat cuaca yang memengaruhi panen dan distribusi.

Di beberapa pasar, para pedagang mengaku kenaikan terjadi secara bertahap sejak beberapa hari terakhir. Mereka menilai kondisi cuaca dan distribusi menjadi penyebab utama tersendatnya suplai. Situasi ini membuat sebagian warga mengurangi pembelian demi menekan pengeluaran dapur, mengingat cabai merupakan kebutuhan harian yang sulit diganti.

Warga berharap pemerintah segera melakukan intervensi, mulai dari pengawasan distribusi hingga operasi pasar, agar kenaikan tidak terus merambat ke komoditas lainnya menjelang hari besar keagamaan. Pedagang juga memperkirakan harga masih berpotensi naik apabila pasokan belum stabil dalam beberapa pekan ke depan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Erwin menjelaskan kenaikan harga cabai merah dipicu meningkatnya permintaan serta terganggunya produksi di daerah penghasil akibat cuaca. Ia menyebut Bandar Lampung bukan daerah produsen sehingga sangat bergantung pada pasokan dari Metro, Tanggamus, Pesawaran, dan wilayah sekitar lainnya.

Meski begitu, pemerintah memastikan stok tetap aman dan sejumlah komoditas seperti bawang merah dan telur masih berada pada batas kenaikan yang terkendali. Pengawasan pasokan terus dilakukan, terutama di titik-titik distribusi utama. (rlmg/nopri)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan