Militer Benin Terus Buru Pemimpin Kudeta, Stabilitas Politik Masih Rentan

Militer Benin Terus Buru Pemimpin Kudeta, Stabilitas Politik Masih Rentan--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Situasi keamanan di Benin perlahan pulih setelah upaya kudeta pada akhir pekan lalu berhasil digagalkan. Meski sebagian pelaku telah ditangkap, aparat militer masih memburu sejumlah tentara yang melarikan diri usai menyerang pusat kekuasaan di Cotonou.

 

Hingga Senin sore, kondisi di ibu kota ekonomi Benin kembali kondusif. Aktivitas masyarakat mulai normal sehari setelah sekelompok prajurit mencoba mengambil alih kekuasaan melalui siaran televisi nasional. Pemerintah menyatakan kendali negara telah kembali utuh dan struktur keamanan diperkuat.

 

Operasi penangkapan terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi kelompok perlawanan tersisa. Sekitar selusin pelaku telah diamankan, sementara beberapa lainnya diduga melarikan diri ke wilayah pedesaan. Salah satu yang masih diburu adalah perwira yang disebut sebagai pemimpin gerakan tersebut.

 

Aksi kudeta sempat memicu bentrokan bersenjata, termasuk di sekitar kediaman resmi presiden. Insiden ini menimbulkan korban jiwa di kedua pihak, termasuk Kepala Staf Militer Presiden yang tewas dalam peristiwa terpisah bersama istrinya. Pengamanan istana negara tetap diperketat, dengan penempatan tank dan pasukan tambahan di beberapa titik strategis.

 

Respons cepat datang dari Nigeria yang mengirim dukungan militer ke Cotonou untuk membantu memulihkan keamanan. Blok kawasan Afrika Barat ECOWAS juga mengerahkan pasukan dari sejumlah negara anggota guna menjaga ketertiban konstitusional. Kecaman internasional mengalir dari PBB, Uni Afrika, hingga Perancis.

 

Di tengah pemulihan keamanan, Benin menghadapi ketidakpastian politik menjelang pemilu 2026. Presiden Patrice Talon yang memasuki akhir masa jabatan tidak dapat kembali mencalonkan diri. Figur Menteri Keuangan Romuald Wadagni muncul sebagai kandidat kuat, sementara partai oposisi utama tidak bisa mengikuti pemilu karena persoalan administratif.

 

Upaya kudeta ini kembali menyoroti rentannya stabilitas politik Benin. Sejak merdeka pada 1960, negara itu telah mengalami sejumlah kudeta dan percobaan kudeta. Situasi terkini menjadi pengingat bahwa konsolidasi demokrasi masih menghadapi tantangan besar, terutama di tengah ancaman keamanan dari kelompok bersenjata di wilayah utara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan