Perkembangan SMPN 2 Kebuntebu, Tersandung Kondisi Fasilitas Sekolah
14032024--
KEBUNTEBU - Dengan perkembangan penduduk yang terus meningkat secra signifikan di wilayah Kecamatan Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), pemerintah mengimbangi dengan membangun berbagi fasilitas diantaranya di sektor pendidikan.
Salah satunya SMP Negeri 2 Kebuntebu yang berada di lokasi strategis Pekon Tribudi Makmur. Fasilitas gedung atau di istilahkan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 2 Kebuntebu dibangun pemerintah Tahun 2007.
Dengan usia yang saat ini terbilang matang keberadaan SMP tersebut semakin diminati masyarakat dengan terus bertambahnya jumlah anak didik yang masuk dan mengabdikan diri sebagai siswa disekolah itu.
Kepala SMPN setempat Muktar S.Pd., mengatakan, yang menjadi kendala Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sekarang ini yakni membutuhkan perhatian dari pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat.
Yakni banyak bangunan fisik yang harus direhabilitasi dan diperbaiki termasuk sarana dan prasarana seperti ruang Teknik Informasi Komputer (TIK), ruang kelas dan ruang guru.
"Karena faktor usia yang telah 20 tahun banyak terjadi kerusakan mulai dari atap, plafon, dinding lantai hingga saluran airnya, dan keadaan tersebut sangat menggangu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)," ungkap pihaknya.
Diakui Muktar upaya perbaikan sering kali direncanakan, namun karena tingkat kerusakan parah dan hampir terjadi di semua bangunan, menyebabkan biaya pembangunan dari sekolah tidak mampu.
Oleh sebab itu Muktar berharap kepada pemerintah melakui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) baik kabupaten, provinsi maupun pusat untuk memperhatikan sekolah tersebut. "Dari Tahun 2007 sampai sekarang hanya perbaikan tiga ruangan kelas saja,"jelasnya.
Lebih rinci lagi Muktar menjelaskan untuk perbaikan toilet dan pembangunan toilet dibutuhkan sebanyak empat toilet lagi. Karena dilihat dari jumlah siswa sebanyak 250 siswa l. Dan sesuai dengan standar sekolah Satu toilet untuk 30 siswa. Maka SMPN 2 kebun tebu ini perlu penambahan pembangunan empat toilet lagi.
Begitu juga dengan kebutuhan komputer, di SMP itu juga minim artinya untuk komputer sendiri pihak berharap mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah.
"Seperti diketahui untuk pelajaran TIK dalam satu ruangan seharusnya memiliki 25 unit komputer Dan di SMPN 2 Kebun Tebu ini ada dua gedung, maka seharusnya memiliki 50 unit," katanya.
Karena itu pihak sekolah juga mengharapkan kepada pemerintah untuk dapat memperhatikan lebih di sektor tersebut. (*)