DKPP Pesbar Pastikan Daging Ternak Aman Dikonsumsi

PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) memastikan peredaran produk asal hewan ternak di Kabupaten setempat aman dikonsumsi. Hingga kini belum ditemukan ada daging ternak yang mengangdung penyakit atau tidak aman untuk dikonsumsi.

Kabid Peternakan, Rahmat Nursan, mendampingi kepala DKPP Pesbar, Unzir, S.P., mengatakan, terkait dengan produk daging hewan ternak baik sapi, kerbau dan jenis produk yang dihasilkan dari hewan tenak lainnya yang beredar di Kabupaten Pesbar dipastikan aman dikonsumsi. Bahkan, berdasarkan hasil survey dilapangan langsung ke pedagang maupun peternak semuanya dalam kondisi baik.

“Artinya, selama Ramadhan ini kondisi peredaran daging ternak dan sejeninya di Kabupaten Pesbar ini aman dikonsumsi. Karena itu masyarakat diharapkan tidak khawatir mengkonsumsi daging ternak,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, jikamasyarakat menemukan ada daging hewan ternak yang tidak layak untuk dikonsumsi ataudicurigai tidak aman untuk dikonsumsi, segera dilaporkan ke DKPP setempat agar secepatnya dapat ditindaklanjuti. Sehingga, peredaraan daging ternak yang tidak layak konsumsi itu bisa segera dicegahsecara maksimal.

“Tapi yang pasti sejauh ini tidak ada kendala, dan semua daging ternak di Pesbar ini aman dikonsumsi, mudah-mudahan sampai menjelang Hari raya Idul Fitri nantitetap tidak ada kendala,” ujarnya.

Masih kata dia, sebelumnya pihaknya bersama tim dari peternakan juga telah melakukan survey ke sejumlah pasar tradisional untuk memantau kondisi harga komoditas peternakan, seperti di pasar Way Batu dan pasar Pagi di Kecamatan Pesisir Tengah selama Ramadhanini. Harga daging sapi dipasaran masih Rp150 ribu/Kg, daging kerbau Rp160-170 ribu/Kg. Selainitu, telur ayam ras Rp54-55 ribu/karpet.

“Untuk harga ayam broiler Rp27.500,- sampai Rp28 ribu/Kg, karkas ayam Rp45 ribu/ekor, dan ayam buras masih Rp60 ribu/Kg. Kondisi harga itutidak jauh berbeda dengan harga dipasar tradisionaldi Kecamatan Ngambur,” pungkasnya.(*)