Puskesmas Sumberjaya Identifikasi Jentik Nyamuk DBD Di Air Tatakan Dispenser
Upaya Fogging pemberantasan nyamuk penyebab DBD oleh Puskesmas Sumberjaya. Foto Dok--
SUMBERJAYA - Menyikapi terkait beberapa kali terjadinya penemuan kasus demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegypti, di wilayah Kecamatan sumber jaya Kabupaten Lampung Barat, dan membuat pihak kesehatan setempat melakukan berbagai upaya untuk menekan banyaknya warga yang terserang DBD tersebut.
Kepala unit pelaksana teknis (UPT) Puskesmas Sumberjaya Mediansah, S.Km, M.Kes., menghimbau masyarakat untuk tetap mengoptimalkan penerapan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Hal itu dilatarbelakangi dari upaya penyelidikan epidemiologi yang sempat dilakukan, ternyata ditemukan jentik atau telur nyamuk jenis aedes aegypti berkembang di kecamatan itu.
"Jentik nyamuk aedes aegypti ini berhasil kita temukan di tatakan air minum dispenser salah satu warga, sehingga besar kemungkinan beberapa warga yang sempat terserang DBD adalah gigitan nyamuk yang memang berkembang di sekitaran lokasi," katanya.
Pihaknya juga menyebutkan berbagai upaya penanganan telah dilakukan dalam rangka memusnahkan bakal nyamuk aedes aegypti tersebut seperti dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui gotong royong lingkungan yang bekerja sama dengan kelurahan.
Kemudian pembagian abate kepada masyarakat, serta penyemprotan asap untuk pemusnahan nyamuk (poging)
Berkat upaya preventif yang dilakukan itu Mediansah mengakui kasus tergigit nyamuk DBD di kecamatan itu terus menurun walaupun beberapa waktu lalu sempat khawatirkan karena banyaknya serangan DBD bahkan diantaranya ada yang dilakukan penanganan secara medis di rumah sakit luar kabupaten.
Sehingga belajar dari pengalaman yang terjadi tersebut tentunya masyarakat harus melakukan antisipasi pencegahan dengan melakukan PHBS.
Pada kesempatan itu Mediansah juga menyampaikan, upaya pencegahan akan terus dilakukan hingga betul-betul kondisi telah stabil, seperti melakukan pemberantasan lokasi nyamuk maupun fogging. *