Konflik Harimau dan Manusia, Pemkab Lampung Barat akan Alokasikan Bantuan Bersumber dari BTT

26032024--

BALIKBUKIT - Dalam rangka membantu penanganan konflik harimau dan manusia di Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Pemkab Lampung Barat akan mengalokasikan bantuan untuk pengadaan logistik yang akan dialokasikan untuk Posko.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Ir. Okmal, M.Si mengungkapkan, pihaknya telah menerima usulan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk pengadaan logistik agar dianggarkan dari Biaya Tidak Terduga (BTT).  “Usulan untuk pengadaan logistik untuk posko supaya dianggarkan melalui BTT sudah kita terima dari BPBD dan saat ini usulan tersebut masih dalam proses administrasi,” ungkap Okmal.   

Kata Okmal, jumlah anggaran yang diusulkan untuk logistik di posko penanganan harimau tersebut sebesar Rp22.000.000. “Usulan ini sedang dalam proses dan nanti kalau dananya sudah cair untuk teknisnya seperti apa itu ada di BPBD,” kata dia         

Sebelumnya, Dalam rangka mengantisipasi adanya serangan binatang buas harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, MM menghimbau kepada masyarakat Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandarnegeri Suoh untuk menerapkan metode bebatok (Gotong-royong), jika halnya warga harus terpaksa pergi kekebun untuk melakukan aktivitas, seperti hal nya panen kopi dan padi.

“Kita sudah turun kelapangan untuk melakukan peninjauan dan kita juga telah menyalurkan bantuan kepada keluarga korban yang diterkam harimau. Dan kita juga telah menyampaikan kepada masyarakat Suoh dan Bandarnegeri Suoh agar untuk sementara ini tidak berpergian ke kebun, namun kalau misalnya terpaksa harus pergi ke kebun agar supaya menerapkan metode bebatok,” tegas Nukman, Minggu 24 Maret 2024.

Dikatakannya, metode bebatok (gotong royong) tersebut perlu diterapkan untuk antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti adanya serangan harimau dan binatang lainnya serta untuk berjaga jaga. “Misalnya di dalam satu keluarga ada anggota 10 orang atau lebih maka bisa pergi ke kebun secara bersama sama dan melakukan penen bersama secara bergotong royong, sehingga harimau tidak berani akan mendekat karena ramai orang,” kata dia 

Apalagi saat ini, lanjut dia, sejumlah warga sudai mulai melakukan panen padi dan akan menjelang panen kopi sehingga metode bebatok ini sangat membantu dan perlu diterapkan untuk meminimalisir terjadinya serangan harimau. “Dan metode bebatok ini sudah ada warga yang menerapkan. Kita berharap kedepan tidak ada lagi warga yang menjadi korban akibat adanya terkaman harimau,” kata dia

Lebih jauh Nukman mengatakan, sebagai bentuk perhatian Pemkab Lampung Barat terhadap konflik harimau dan warga, pemerintah daerah akan menyalurkan bantuan logistik bersumber dari biaya tidak terduga (BTT) untuk tim satgas. “Pemerintah daerah menyalurkan bantuan logistik untuk keperluan tim yang mencari keberadaan harimau yang telah menerkam warga, dan logistik yang disiapkan untuk 40 hari kedepan. Kita berharap harimau yang telah menerkam warga tersebut dapat segera ditangkap, sehingga masyarakat tidak lagi merasa ketakutan untuk melakukan aktivitas,” pungas dia. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan