Pencarian Hari Ke Empat Masih Nihil, Tim SAR Maksimal Aqua Eye Dilokasi Korban Tenggelam
Tim SAR gabungan hingga kini masih terus memaksimalkan pencarian korban tenggelam di Pantai Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat yang tak kunjung ditemukan. Foto dok --
PESISIR SELATAN – Tim SAR gabungan hingga kini masih terus memaksimalkan pencarian korban tenggelam di Pantai Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar). Hingga memasuki hari ke empat, pencarian terhadap korban tenggelam belum juga ditemukan.
Bahkan, Tim SAR Pos Tanggamus pada pencarian hari ke empat itu selain memperluas lokasi pencarian, memaksimalkan pencarian korban menggunakan peralatan Aqua Eye di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) korban tenggelam.
Koordinator Pos SAR Tanggamus, Robi Rusliansyah, mengatakan, sampai dengan sore ini (kemarin-red) pencarian terhadap korban tenggelam di Pantai Biha itu belum juga membuahkan hasil, bahkan belum ada tanda-tanda terhadap korban tenggelam itu akan ditemukan. Dalam pencarian di hari keempat itu Tim SAR memperluas pencarian dengan menggunakan perahu karet dan perahu jukung di perairan Pesisir Selatan.
“Kita memperluas pencarian di wilayah perairan Pesisir Selatan ini, baik ditengah laut maupun dengan menyisiri pinggiran pantai,” katanya.
Namun, kata dia, Tim SAR juga memaksimalkan pencarian korban tenggelam itu dengan menggunakan alat Aqua Eye untuk mendeteksi korban di lokasi tempat korban tenggelam. Mudah-mudahan korban segera ditemukan. Pihaknya juga mengimbau nelayan di Pesbar ini untuk terus membantu melakukan pencarian terhadap korban tenggelam tersebut. Rencananya, besok pagi (hari ini-red) Tim SAR juga akan kembali menyisiri perairan di sekitaran wilayah Pesisir Selatan ini.
“Mudah-mudahan dalam pencarian di hari kelima nanti dapat membuahkan hasil, dan jika memang belum juga ditemukan maka kita akan kembali melakukan pencarian hingga hari ke tujuh,” jelasnya.
Ditambahkannya, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) bahwa dalam melakukan operasi pencarian terhadap korban tenggelam seperti yang ada di Pantai Biha Kecamatan Pesisir Selatan itu selama tujuh hari. Sehingga, setelah operasi pencarian selama tujuh hari nanti korban belum juga ditemukan, tentu pencarian korban tenggelam itu dihentikan.
“Karena sesuai SOP, untuk operasi pencarian korban tenggelam dilakukan selama tujuh hari. Karena itu, kita berharap korban dapat segera ditemukan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Muhamad Fahri Irawan (15) seorang pelajar yang diketahui warga Kelurahan Pakun Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kabupaten Tanggerang Selatan Provinsi Banten, diduga tenggelam saat mandi di pantai tepatnya di belakang pasar Way Nipah, Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, sekitar pukil 15.00 Wib, Minggu 31 Maret 2024.
Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan, S.Pd, M.M., mengaku berdasarkan informasi, kejadian korban tenggelam itu bermula sekitar pukul 14.30 Wib, Minggu 31 Maret 2024, ketika saksi yakni Raditya Saputra (12) yang merupakan temannya bersama korban berangkat dari kediaman saksi di Pemangku Way Nipah Pekon Biha hendak pergi menuju ke Pekon Pagar Dalam Kecamatan Pesisir Selatan untuk berkunjung kerumah saudaranya.
“Setelah dari rumah saudaranya tersebut, saksi bersama korban kembali ke Pekon Biha dan mampir ke Pantai yang berada di belakang Pasar Selasa (Pasar Pekan) di Pemangku Way Nipah, Pekon Biha tersebut,” katanya.
Kemudian, lanjutnya, sesampainya dipantai yang dituju itu, saksi dan korban langsung mandi di Pantai tersebut. Saat itu juga saksi yakni Raditya Saputra sempat mengingatkan kepada korban agar mandi dipinggiran pantai saja, dan tidak mandi terlalu ke tengah, karena kondisi ombak laut besar. Namun, korban tidak mengindahkan ajakan saksi tersebut.
“Tidak berselang lama, korban ketengah laut dan terlihat oleh saksi bahwa korban sudah terbawa arus ombak laut dan menghilang,” jelasnya.(yayan/*)