Berikan Pelayanan Kesehatan Hingga Bantuan Sosial Untuk Rizki Saputra

Pemkab Pesbar melalui Dinas Kesehatan setempat, UPTD Puskesmas Krui Selatan, DWP Puskesmas Krui Selatan, IBI Ranting Krui Selatan, dan juga Pemerintah Pekon Sukajadi Kecamatan Krui Selatan, memberikan pelayanan kesehatan dan juga bantuan sosial kepada kel--

KRUI SELATAN – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) melalui Dinas Kesehatan (Diskes) setempat, Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Krui Selatan, DWP Puskesmas Krui Selatan, IBI Ranting Krui Selatan, dan Pemerintah Pekon Sukajadi Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Senin 22 April 2024 kemarin, memberikan pelayanan kesehatan serta bantuan sosial kepada keluarga Rizki Saputra bayi usia 1,5 bulan yang mengalami hisprung post op colostomy..

Hadir dalam kesempatan itu, perwakilan dari Diskes Pesbar, Arfi Yulizar, S.K.M., yang juga selaku Kabid Kesehatan Masyarakat, beserta rombongan. Kepala UPTD Puskesmas Krui Selatan NS.Eka Sapta Saputra, S.Kep., Peratin Sukajadi Bazargan, S.Pd.I., perwkilan DWP Puskesmas Krui Selatan, dan perwakilan IBI Ranting Krui Selatan.

Dalam kesempatan itu, kepala UPTD Puskesmas Krui Selatan, NS.Eka Sapta Saputra, mengatakan, kegiatan itu merupakan tindakklanjut dari sebelumnya. Artinya, hal itu sebagai salah satu bentuk perhatian Pemkab Pesbar terhadap warganya yang sedang membutuhkan. Sehingga, dengan adanya bantuan sosial itu diharapkan dapat meringankan kebutuhan keluarga dari Rizki Saputra terutama dalam hal pengobatan.

“Bantuan yang diberikan itu berupa uang tunai sebesar Rp6.700.000,- serta kebutuhan bahan pokok (sembako) dan keperluan bayi,” katanya.

Dijelaskannya, selain memberikan bantuan sosial, juga sekaligus memberikan pelayanan kesehatan terhadap bayi dari pasangan Epi Soni Iraya dan Handayani, yang mengalami hisprung post op colostomy.  Kini, kondisi bayi itu sudah mulai membaik, bahkan sudah bisa minum ASI dengan baik dan aktif. Puskesmas setempat juga telah memberikan edukasi terhadap orangtua bayi itu dalam hal perawatan dirumah dan pengecekan secara berkala.

“Puskesmas Krui Selatan juga tetap akan mengontor dan memfasilitasi untuk pasien kontrol ke Rumah Sakit sampai dengan kondisi bayi tersebut dalam keadaan baik atau sampai sembuh,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnnya, Rizki Saputra, bayi berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 1,5 bulan, buah hati dari pasangan Epi Soni Iraya dan Handayani, warga Pekon Sukajadi Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), didiagnosa mengalami hisprung post op colostomy. Pasalnya, sejak kelahiran bayi itu tidak bisa Buang Air Besar (BAB), bahkan sebelumnya sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Muluk, Bandar Lampung.

Kepala UPTD Puskesmas Krui Selatan, NS.Eka Sapta Saputra, S.Kep., mengatakan, bayi itu lahir pada 1 Maret 2024 sekitar pukul 11.30 Wib di Poskesdes Pekon Padang Haluan, Kecamatan Krui Selatan, melalui bidan desa setempat, karena di Pekon Padang Haluan itu adalah tempat tinggal orangtuanya. Setelah lahir, sekitar dua hari dirumah orangtuanya, bayi tersebut tidak juga bisa BAB dan mengalami muntah-muntah.

“Lalu, bayi itu langsung dibawa ke RSUD KH.M.Thohir yang tidak jauh dari Pekon Padang Haluan sekitar pukul 22.00 Wib pada 3 Maret 2024,” kata dia, Minggu 21 April 2024.

Ditambahkannya, setelah dilakukan pemeriksaan di RSUD KH.M.Thohir, dan kondisi bayi tidak mau minum ASI dan terus mengalami muntah-muntah, malam itu juga bayi tersebut di rujuk ke RSUD Alimuddin Umar, Lampung Barat untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif. Berdasarkan hasil diagnosa dari RSUD Alimuddin Umar bayi itu didiagnosa hisprung post op colostomy. Pihak RSUD Alimuddin Umar, berkoordinasi dengan pihak RSUD Abdul Muluk untuk dilakukan tindakan operasi.

“Sambil menunggu jadwal operasi di RSUD Abdul Muluk, bayi itu juga dilakukan perbaikan keadaan umum terlebih dahulu di NICU RSUD Alimuddin Umar,” jelasnya.

Masih kata Eka, setelah mendapat jadwal operasi, pada 3 April 2024 lalu bayi itu kemudian dirujuk ke RSUD Abdul Muluk untuk dilakukan tindakan operasi. Kemudian, pada 18 April 2024, bayi itu diperbolehkan pulang ke rumah. Begitu sampai di rumahnya, bidan desa di Pekon Sukajadi langsung melakukan kunjungan dan perawatan terhadap luka post operasi dan pembersihan colostomy (tempat BAB buatan). Terlebih keluarga pasien itu merupakan dari keluarga kurang mampu. Sehingga, sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan untuk membantu pengobatan bayi itu. Bahkan, dari Puskesmas juga berupaya membantu pasien tersebut.

“Sampai saat ini, Puskesmas Krui Selatan sudah tiga kali melakukan kunjungan, rencananya Senin 22 April 2024, kembali akan melakukan pengecekan bersama Dinas Kesehatan (Diskes) Pesbar, dan Pemerintahan Pekon sekaligus memberikan bantuan kepada keluarga pasien itu,” pungkasnya.*

Tag
Share