Tidak Ada Sapi Terserang Penyakit SE, Imbau Peternak Jaga Kebersihan Kandang
ILutrsai Ternak Sapi--
PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat tidak ada serangan penyakit Septicaemia Epizootica (SE)/Haemorraghic Septecaemia (HS) atau disebut juga penyakit ngorok yang menyerang sapi peternak di kabupaten setempat.
Kabid Peternakan, Rahmat Nursan., mengatakan penyakit sapi ngorok adalah penyakit yang menyerang hewan sapi atau kerbau, bersifat akut dengan mempunyai tingkat kematian yang tinggi.
“ Kerugian akibat penyakit ini cukup besar, karena dapat menyebabkan kematian pada sapi atau kerbau milik masyarakat, tapi untuk di Kabupaten Pesbar saat ini belum ditemukan penyakit itu,” kata dia.
Dijelaskannya, hewan yang mengidap penyakit ngorok, memiliki ciri-ciri hidung berlendir secara berlebihan, di punggung demam tinggi, lalu fases berdarah.
“ Hewan terkena sapi ngorok memiliki ciri diare lalu kotorannya berdarah, jika ada gejala tersbeut agar segera melapor ke Dinas KPP Pesbar untuk dilakukan upaya penanganan,” jelasnya.
Ditambahkannya, penyebab penyakit sapi ntgork itu karena kualitas bahan pakan ternak, saat memberi pakan ternak, perlu memperhatikan kandungan lemak, mineral, protein, karbohidrat dan vitamin.
“ Cara peternak dengan mengimbangi hijauan dengan konsentrat. Pemilihan rumput ditambahkan katul juga direkomendasikan, sehingga p[akan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan kesehatan sapi atau kerbau,” terangnya..
Selain itu, faktor lingkungan juga berpengaruh, lingkungan kandang disarankan agar dibersihkan minimal tiga kali dalam seminggu dan disemprot disinfektan agar steril. Memandikan sapi tidak terlalu penting, namun kebersihan kandang tetap diharuskan.
“ Peternak harus mengetahui dari mana hewan berasal, terlebih data kesehatan dari dinas atau pengecekan dokter hewan. Kami berharap peternak menyediakan kandang yang sesuai, kebersihan kandang sangat ditekankan, juga mengkobinasikan makanan untuk hewan ternak,” pungkasnya. *