Intervensi Pencegahan Stunting di 11 Pekon
INTERVENSI SERENTAK : Puskesmas Batubrak, Kabupaten Lampung Barat melaksanakan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting yang digelar selama empat hari di 11 Pekon, kecamatan setempat. Foto Dok --
BATUBRAK - Puskesmas Batubrak, Kabupaten Lampung Barat melaksanakan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting sekaligus sosialisasi tentang pelaksanaan imunisasi nasional (PIN) Polio yang digelar selama empat hari di 11 pekon, kecamatan setempat.
Diketahui, kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting ini wajib diikuti oleh para ibu hamil, bayi dan balita yang ada di Kecamatan Batubrak yang bertujuan untuk mendeteksi dini masalah gizi serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh elemen masyarakat.
Kepala Puskesmas Batubrak Nezwan, S.K.M, mengatakan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting yang dilaksanakan secara terjadwal selama empat hari terhitung sejak Jumat-Senin 7-10 Juni 2024 yang bersamaan dengan itu turut digelar sosialisasi terkait pelaksanaan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang akan dilaksanakan antara Juli - Agusutus mendatang.
Pelayanan yang dilakukan meliputi penimbangan berat badan, pengukuran lingkar lengan dan lingkar kepala, serta tinggi badan serta akan dilajukan intervensi sesuai dengan tata laksana kasus yang ditemui.
“Harapan kita semua dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang stunting dan upaya-upaya pencegahannya pun semakin berjalan di masyarakat,” ucap Nezwan.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting yaitu mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu.
“Kegiatan ini sebagai wujud kolaborasi dan sinergi untuk dapat mencegah sekaligus menekan angka penderita stunting di Lampung Barat khususnya di Kecamatan Batubrak,” harapnya
Selain dihadiri para balita, ibu hamil, kegiatan ini juga di ikuti calon pengantin yang mana mereka akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan berupa pendataan, deteksi dini dan edukasi serta intervensi bagi catin secara berkelanjutan oleh tenaga kesehatan.
“Para calon pengantin mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan berupa pendataan, deteksi dini dan edukasi serta intervensi bagi catin secara berkelanjutan.
Program kerjasama seperti ini selain untuk menambah wawasan terkait ilmu pernikahan bagi catin juga sekaligus langkah preventif mencegah munculnya kasus stunting baru sehingga masyarakat di sini bebas stunting dapat segera terwujud,” jelasnya.
Terakhir Nezwan menambahkan bersamaan dengan kegiatan itu juga dilaksanakan sosialisasi PIN Polio, yang diharapkan masyarakat dapat terus mendukung program imunisasi demi menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit.
“Melalui sosialisasi PIN polio diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang terlindungi dari bahaya penyakit polio. Mari bersama-sama kita jaga kesehatan diri dan keluarga demi masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. *