Gas lpg 3 kg Sulit dan Melambung Ini Penyebabnya

Ilustrasi LPG 3 KG--

KEBUNTEBU - Gas elpiji (lpg) ukuran tiga kilogram (Kg) yang di subsidi pemerintah semakin hari keberadaanya sulit dan harganya di warung eceran terus melambung. Keadaan ini jelas menjadi keluhan masyarakat lantaran lpg sudah menjadi kebutuhan.

Berdasarkan informasi masyarakat mulai sulitnya gas lpg tiga kilogram terhitung sejak Mei lalu artinya bukan hal kebetulan dan perlu adanya tindakan pemerintah agar situasi kembali normal.

Saat dikonfirmasi salah satu agen resmi yang minta di rahasiakan namanya mengatakan, pada dasarnya pendistribusian gas lpg tiga kilogram normal sesuai dengan stok yang ditetapkan.

Hanya saja penyebab kelangkaan dan naiknya harga di warung eceran lantaran pengunaan dimasyarakat meningkat, sejalan dengan masuknya musim kopi yang harganya melambung tinggi. 

"Minat beli masyarakat meningkat, dan dengan keterbatasan stok terjadi kenaikan harga di kios pengecer yang dipicu warga berebutan," kata dia.

Di jelaskannya sesuai ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) Gas lpg tiga kilogram Rp18 ribu dan kios resmi menjual ke pengecer Rp20 ribu termasuk biaya angkut dan jasa naik turun. Artinya standar ke warga antara Rp22 sampai 23 ribu/tabung. 

Dan untuk menyikapi kondisi yang terjadi saat ini solusinya di as terkait pemerintah melakukan penambahan kuota dengan PT Pertamina. "Jika tidak ada penambahan stok maka kondisi akan terus seperti ini lantaran permintaan masyarakat meningkat, yang sebelumnya pengunaan api dapur kadang kayu bakar kadang gas faktor paceklik, dengan kesibukan kerja maka mengunakan gas. Begitu juga UMKM seperti pedagang bakso dengan meningkatnya pembeli meningkat juga biaya produksi," tandasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan