Kemarau, Berpotensi Kekeringan-Petani Diimbau Lakukan Pompanisasi
Ilustrasi Tanaman Padi-----
PESISIR TENGAH – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), mencatat luasan areal lahan yang telah ditanam pada musim tama gadu April-September mencapai 5.611 hekatar yang tersebar di 10 kecamatan.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Muchtar Husin, S.P., mengatakan proses tanam pada musim tanam gadu hingg kini masih berlangsung, bahkan luasanya telah melebihi realisasi tanam pada musim tanam gadu tahun lalu.
“ Sampai sekarang sudah 5.611 hektar lahan yang ditanam, dengan rincian 5.509 hektar padi sawah dan 102 hektar padi ladang yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali pulau pisang yang tidak memiliki lahan untuk tanam padi,” kata dia.
Dijelaskannya, proses tanam hingga kini masih berlangsung, bahkan puncak musim tanam berlangsung bulan ini, bahkan Bulan Juli ini pihaknya ditarget melaksanakan proses tanam pada 2.400 hektar lahan.
“ Target tanam kota bulan ini naik dari periode tanam sebelumnya, dimana sebelumnya seluas 2.100 hektar, sedangkan tahun ini naik menjadi 2.400 hektar. Kami optimis target itu akan tercapai, karena proses tanam sekarang masih berlangsung,” jelasnya.
Menurutnya, pada musim kemarau seperti sekarang ini petani harus mewaspai dampaknya terhadap padi ladang dan padi sawah tadah hujan, karena akan berpengaruh terhadap produktifitas tanaman padi jika mengalami kekeringan.
“ Kemarau seperti ini berpotensi membuat sawah mengalami gagal panen, apalagi sawah yang tidak memiliki sumber pengairan seperti saluran irigasi,” terangnya.
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan air sawah tadah hujan, petani harus memaksimalkan kegiatan pompanisasi, dengan menggunakan mesin pompa air yang dimiliki petani ataupun kelompok tani di wilayah masing-masing.
“ Kami berharap petani bisa lebih maksimal dalam melakukan pemeliharaan pada areal persawahan masing-masing, sehingga tidak mengalami gagal panen dampak dari musim kemarau yang sedang berlansung sekarang,” pungkasnya.*