Soal Harga Kopi, Petani Minta Pemerintah Beri Informasi Akurat
Ilustrasi Harga Kopi Anjlok-AI Image Generator-
SEKINCAU - Terus anjloknya harga jual biji kopi robusta di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), dari sebelumnya Rp70.000 per kilogram dan saat ini berkisar Rp53.000- Rp50.000 per kilogram, memunculkan kekhawatiran masyarakat.
Erlan, salah satu petani mengatakan. penurunan harga jual kopi setiap pertengahan Juli dan terus berlangsung hingga sekarang 4 Agustus.
”Ini memunculkan kekhawatiran lebih bagi kami sebagai petani. Karena penurunan yang terjadi sekarang ini beruntun," katanya.
Dijelaskannya, berbagai informasi masuk di petani terkait penyebab terjadinya penurunan harga jual yang cukup signifikan dan dalam waktu yang cepat, juga memunculkan kebimbangan petani untuk melakukan penjualan biji kopi.
BACA JUGA:PT Pertamina Patra Niaga Jamin Pasokan dan Distribusi Gas Elpiji
"Dengan simpang siur-nya informasi penyebab terjadinya penurunan harga kopi yang kami terima, menambah kebimbangan kami apakah kopi yang belum terjual untuk tetap dipertahankan sembari menunggu kembali naiknya harga atau justru sebaliknya melakukan penjualan secepat mungkin sebelum terjadinya kekhawatiran lebih harga terus anjlok ke level terendah," jelas dia.
Dengan kondisi tersebut, Erlan mengharapkan peran serta pemerintah melalui dinas instansi terkait untuk dapat menelusuri dan memberikan informasi kepada masyarakat tani tentang kondisi penjualan kopi, guna memberikan kepercayaan maupun arahan tindakan yang tepat untuk dilakukan petani kopi.
"Pada dasarnya kami masih merasa optimis dan berharap harga jual kopi dapat kembali di atas Rp60.000 per kilogram. Namun yang jauh lebih kami harapkan sekarang ini adalah informasi akurat terhadap gejolak harga jual yang terjadi sebenarnya, seperti halnya informasi dari pemerintah melalui dinas terkait perihal penyebab terjadinya penurunan dan langkah baik yang tepat dilakukan petani dalam memanfaatkan hasil panen yang masih ada atau belum terjual," harapnya.
Sarman, yang juga petani kopi memaklumi jika saat ini terjadi penurunan harga jual kopi.
BACA JUGA:Jalan dan Sistem Drainase Buruk, Jalan Liwa-OKU Selatan Bak Sungai Saat Hujan
Hanya saja dirinya yang berharap jika memang terjadinya penurunan ini karena adanya persaingan dengan kopi dari negara luar.
Pemerintah dapat melakukan upaya untuk menstabilkan harga jangan sampai turun dari Rp50.000 per kilogram.
"Jika memang benar penurunan ini karena gejolak internasional harapan kami pemerintah dapat melakukan tindakan yakni menstabilkan harga tidak pecah dari Rp50.000 per kilogram," pintanya.
Sarman juga mengajak masyarakat tani agar tetap mengedepankan kualitas biji kopi guna mencegah munculnya alasan anjloknya harga jual karena kualitas yang kurang diperhatikan. (rinto/nopri)