Harga Jual Kopi Tembus Rp69.000 Perkilogram

HARGA jual kopi menyentuh Rp69.000 perkilogram untuk biji kopi kualitas air 15 airan artinya jika kadar air dibawan 15 harga jual tentu lebih tinggi. Foto Dok --

AIRHITAM - Kabar baik terus menghampiri petani kopi robusta Kabupaten Lampung Barat, sebab pasca mengalami penurunan hingga awal Agustus 2024 bahkan pecah dari Rp50.000 perkilogram,  kini harga jual kopi menyentuh Rp69.000 perkilogram untuk biji kopi kualitas air 15 airan  artinya jika kadar air dibawan 15 harga jual tentu lebih tinggi. 

Informasi dari pengepul Kopi Kecamatan Air Hitam Husain, mulai terjadinya kenaikan kembali harga jual biji kopi robusta dari pertengahan Agustus ini, lonjakan terus terjadi dan kini nyaris menyentuh Rp70.000 perkilogram. 

"Dengan harga jual yang cukup tinggi sekarang ini, banyak dimanfaatkan masyarakat tani untuk melakukan penjualan, salah satu langkah memanfaatkan momen sekaligus upaya dalam mencegah terjadinya resiko penurunan yang sewaktu-waktu dapat saja muncul mengingat harga jual beli kopi tidak menetap yang juga salah satu penyebabnya dipengaruhi dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika," ungkapnya. 

Husain sendiri menyebutkan, dalam penetapan harga kopi masyarakat tidak perlu terlalu memantau terhadap kondisi perkebunan kopi di negara luar. Melainkan justru lebih mengedepankan dalam menjaga kualitas mengingat naik turunnya harga juga dipengaruhi  pada kualitas kopi. 

"Secara garis besar kualitas kopi tahun ini lebih baik dari sebelumnya hal itu karena banyak petani sudah menerapkan batik merah selain itu di masa penjemuran didukung dengan cuaca kemarau yang sudah berlangsung lebih kurang satu bulan ini," ujarnya. 

Sementara, Sunan Petani di Kecamatan Way Tenong, menyampaikan jika tahun ini masuk kategori panen raya, dan didukung dengan harga jual yang memecahkan rekor tertinggi. Maka tahun depan pihaknya memprediksi hasil panen akan lebih besar hal itu dilihat dari bunga kopi yang telah bermekaran. 

”Hanya saja kondisi baik ini juga ditentukan oleh cuaca jika panas dan hujan stabil maka buah akan tumbuh kembang dengan baik. Namun jika sebaliknya kondisi kemarau panjang maka berdampak gosong terhadap bakal buah, begitu juga jika intensitas hujan nantinya terlalu tinggi saat buah kondisi dogan akan berpotensi mengalami kerontokan,” ujarnya. 

”Solusi dalam mengatasi dua kondisi tersebut adalah dengan pengolahan lahan yang maksimal serta penggunaan pupuk yang tepat dan teratur.  Jika mendengar informasi terhadap kondisi perkebunan kopi di luar negeri tentu harga jual tahun depan akan sama dengan tahun ini," tandasnya. *

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan