Konflik Harimau-Manusia Terjadi di Pesisir Selatan, Sempat Mangsa Ternak, Imbau Warga Waspada
2311--
PESISIR SELATAN – Hingga kini masyarakat yang memiliki lahan perkebunan tepatnya di wilayah Kebudu, Pekon Negeriratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, masih was-was untuk menginap ataupun pergi ke lahan perkebunannya.
Pasalnya, awal November 2023 lalu diwilayah itu terdapat hewan ternak yang diduga dimangsa Harimau Sumatera (panthera tigris sondaica). Sehingga, sampai saat ini masyarakat didaerah itu masih khawatir untuk pergi berkebun.
”Warga kita terutama yang memiliki lahan perkebunan di wilayah Kebudu Pekon Negeriratu Tenumbang itu sampai sekarang masih khawatir dengan keberadaan Harimau Sumatera itu,” kata Camat Pesisir Selatan, Mirton Setiawan, S.Pd, M.M., Rabu (22/11).
Karena itu, pihaknya mengimbau dan mengingatkan masyarakat yang memiliki lahan perkebunan dilokasi itu agar tetap waspada dan berhati-hati jika hendak ke lahan perkebunannya, atau hendak melintas diwilayah tersebut. Hal itu sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
”Begitu juga jika warga yang tinggal di lahan perkebunan itu memiliki hewan ternak seperti kambing dan sapi, diharapkan untuk segera diamankan atau dipindahkan ke tempat lainnya,” jelasnya.
Masih kata dia, mengenai persoalan adanya dugaan harimau sumatera yang berkeliaran di lokasi lahan perkebunan diwilayah Kebudu, Pekon Negeriratu Tenumbang, yang sempat memangsa hewan ternak warga itu juga sudah dilaporkan ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Pesisir Barat.
”Sudah dilaporkan saat adanya kejadian hewan ternak yang diduga dimangsa Harimau Sumatera tersebut, dan sebelumnya berdasarkan informasi juga tim dari KPH sudah melakukan pengecekan kelokasi. Kita berharap secepatnya bisa kondusif kembali,” ujarnya.
Sementara Kepala UPTD KPH Pesbar, Dadang Trianahadi, S.P, M.M., mengatakan, sebelumnya Tim KPH memang sudha mendapat laporan mengenai adanya dugaan hewan ternak yang dimangsa Harimau Sumatera di wilayah Kebudu, Pekon Negeri Ratu Tenumbang tersebut. Berdasarkan dari hasil pengecekan dilokasi saat itu bahwa secara umum kondisi di Dusun tersebut terdapat sekitar 60 Kepala Keluarga (KK).
”Diwilayah itu juga terdapat hewan ternak yakni tujuh ekor sapi, delapan ekor kambing, dan ungags seperti ayam serta lainnya, yang memang masyarakat diwilayah itu mayoritas berkebun, baik sawit, karet, damar, jengkol, dan sebagainya,” katanya.
Ditambahkannya, kondisi kebun warga diwilayah itu mayoritas dirawat dan sebagian lainnya terlantar atau belukar dengan tutupan lahan menyerupai hutan sekunder.
Sedangkan, kondisi kebun di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) hewan ternak yang diduga dimangsa Harimau Sumatera itu dengan luas 12 hektare dengan rincian dua hectare lahan masih belukar, dan 10 hektare ditanami cengkeh, dan tanaman lainnya.
”Sebagian di wilayah itu dipagar kawat setinggi 1,3 meter, sebagian lain belum dipasang pagar kawat dan berbatasan dengan lahan yang tidak terawat,” jelasnya.
Masih kata Dadang, kejadian adanya konflik Harimau dengan manusia itu bermula pada Selasa (7/11/2023) sekitar pukul 05.00-0630 Wib, satu ekor anak sapi jantan usia 5-6 bulan yang diketahui milik Hi. Husni diperkebunannya itu memang benar dimangsa Harimau Sumatera.
Tanda kejadian, setelah dilakukan pengecekan sekitar 76 meter dari TKP ditemukan bangkai anak sapi tersebut dan tapak Harimau Sumatera, serta percikan darah dijalur akses Harimau Sumatera tersebut.