Pilkada Lampung Barat, Aktivis 98 dan Mantan Tenaga Ahli Fraksi Gaungkan ‘Gerakan Pilih Kotak Kosong’
Ilustrasi-Foto Dok---
BALIKBUKIT - Menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Lampung Barat yang akan dihelat 27 November 2024 mendatang, seorang aktivis 98 Anton Hilman, S.Si., mendirikan Gerakan Pilih Kotak Kosong.
Gerakan ini, menurut Anton Hilman, tujuannya adalah agar dalam Pilkada Lampung Barat ini adanya penyeimbang kandidat pasangan calon tunggal. Mengingat hanya ada satu bakal Paslon Bupati dan wakil bupati yang mendaftar di KPU.
"Tidak ada tujuan lain, selain agar Pilkada Lampung Barat ini bisa tetap asyik dan tetap seru, karena kan tidak ada calon lain selain dari satu Paslon yang mendaftar di KPU," ungkap Anton Hilman, yang juga pernah menjadi tenaga ahli fraksi salah satu Parpol di DPRD Lampung Barat tersebut.
Dengan adanya gerakan pilih kotak kosong sebagaimana digagas yang menurutnya merupakan hasil pembicaraan dengan beberapa tokoh dan aktivis tersebut, kata Anton, maka nantinya diharapkan kandidat yang maju bisa lebih serius dalam menyusun dan menyampaikan visi misi kepada masyarakat.
"Harapannya kandidat sebelah bisa memiliki lawan dalam adu gagasan, ketika nantinya logis maka masyarakat memilih dia, namun ketika gagasan tidak bagus maka masyarakat pilih kotak kosong, sehingga dengan adanya gerakan ini akan menggerakkan kandidat untuk bisa lebih serius dalam membuat visi misi," kata dia.
Anton Hilman kembali menegaskan, bahwa gerakan pilih kotak kosong ini bukan karena tidak suka dengan kandidat Paslon yang ada, namun lebih kepada agar Lampung Barat kedepannya lebih maju.
"Pada intinya bukan karena niatnya tidak suka, tetapi jangan sampai masyarakat Lampung Barat dikasih cek kosong, tetapi memang harus diberikan visi misi yang betul-betul berpihak kepada masyarakat dan mampu memajukan Lampung Barat," kata dia.
Gerakan pilih kotak kosong ini, tambah Anton Hilman, akan ditindaklanjuti dengan dilakukan pertemuan dengan tokoh dan aktivis yang akan turut serta.
“Namun saya belum bisa menyampaikan siapa saja, mereka masih minta ini senyap, karena mohon maaf baru saya yang muncul di FB (Facebook) dan WA (WhatsApp) banyak yang enggak suka, padahal kita sebenarnya berharap hal-hal untuk bisa menciptakan demokrasi yang lebih baik ini bisa lebih terbuka, kita niatnya kedepan hanya mengkritisi apa yang menurut masyarakat kurang baik,” tandasnya.
Sementara itu, selain Anton Hilman terdapat media sosial (Medsos) Instagram @Info_Lambar mengunggah gambar gedung parlemen, dilengkapi tulisan Vox Populi, Vox Dei, sebuah ungkapan dalam bahasa latin yang artinya suara rakyat adalah suara Tuhan. Unggahan tersebut mengajak untuk memilih kotak kosong lengkap dengan Hashtag #kotakkosong. (nopri)