Kurangi Biaya Operasional, Petani di Pesbar Tanam Padi Darat Tanpa Olah Tanah

--

 

 

Radarlambar.bacakoran.co — Sebagai upaya menekan atau mengurangi biaya operasional dalam menanam padi, terutama padi darat (gogo). Sebagian petani di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), rata-rata menanam padi darat itu dengan sistem Tanpa Olah Tanah (TOT), atau tabur benih langsung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pesbar, Unzir, S.P., melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Muchtar Husin, S.P., mengatakan, dalam menanam padi darat dengan sistem tanpa olah tanah itu dapat menghemat biaya, dan hemat tenaga. Bahkan, sistem itu relatif mudah dilakukan oleh petani di Kabupaten setempat sudah berlangsung cukup lama.

“Untuk sistem TOT itu hanya digunakan petani dalam menanam padi darat, sedangkan padi sawah hingga saat ini belum ada yang menerapkan TOT,” katanya.

Dijelaskanya, kini rata-rata petani di Kabupaten Pesbar seperti di wilayah Ngambur, Ngaras dan Bangkunat itu belum melakukan penanaman padi darat di lahan perkebunannya. Biasanya untuk menanam padi darat dengan sistem TOT itu dilakukan diatas bulan Oktober, atau saat kondisi intensitas hujan tinggi. Karena, padi darat yang ditanam di perkebunan itu juga membutuhkan kebutuhan air yang mencukupi, meski pertumbuhannya berbeda dengan padi darat. Sedangkan pada musim tanam sebelumnya untuk luasan padi darat di Kabupaten Pesbar atau periode Oktober-Desember 2023 dengan luas lahan mencapai 800 hektare.

“Sedangkan, untuk periode April-Mei tahun 2024 itu dengan luas tanaman padi darat berkisar103 hektare. Karena itu, mudah-mudahan diatas bulan Oktober 2024 nanti kembali meningkat,” jelasnya.

Masih kata dia, dengan jumlah luasan itu rata-rata petani di Kabupaten Pesbar ini lebih memilih menanam tanpa olah tanah. Karena memang lokasi tanaman padi darat itu juga berada di lahan perkebunan, yang memang terdapat jenis tanaman lainnya. Meski begitu, pihaknya juga berharap kepada masyarakat, terutama petani yang menanam padi darat itu juga dapat memperhatikan kondisi tanamannya. Hal itu sebagai upaya mengantisipasi terjadinya serangan hama dan penyakit.

“Bukan hanya padi sawah saja, tapi padi darat juga rentan terserang hama dan penyakit. Jika tidak dipantau dan ditanggulangi dengan baik dan maksimal, dikhawatirkan berdampak pada tanaman padi itu,” pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan