BALIKBUKIT - Pemerintah Pekon Watas, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) tahun 2024 akan menyalurkan bantuan 25 ekor kambing kepada masyarakat khususnya petani sebagai realisasi dari program dana desa tahun anggaran 2024 pada sektor ketahanan pangan di bidang hewani.
Bantuan ternak kambing yang akan di kelola dan di kembangkan secara bergantian oleh masyarakat itu diharapkan dapat mendongkrak perekonomian. Demikian disampaikan Peratin Pekon Watas, Mirwan Atmaja A.Ma.,
Dengan akan disalurkannya bantuan ternak itu, pihaknya berpesan agar bantuan itu dapat di kembangkan dengan baik, mengingat daerah setempat sangat potensial untuk dijadikan sebagai sentra peternakan kambing karena didukung ketersediaan pakan yang memadai.
"Selain potensi wilayah, kegiatan ternak kambing ini bukan suatu hal yang baru bagi masyarakat, artinya kelompok masyarakat ini sudah mempunyai pengalaman dalam beternak sehingga tinggal keseriusan supaya benar-benar kegiatan usaha ternak kambing ini dapat berkembang dan menjadi salah satu pendongkrak ekonomi keluarga,” ucap Mirwan.
Alasan di fokuskannya program ketahanan pangan bidang hewani dalam bentuk bantuan kambing itu, terus Mirwan, nantinya daerah itu dapat menjadi salah satu lokasi penyumbang peternakan kambing di Lampung Barat
“Untuk mencapai tujuan itu tentu perlu keseriusan dari masyarakat, dan kami sudah tekankan kepada para calon penerimanya supaya belajar mengani tehnik pembudidayaan kambing mulai dari perawatan indukan, sistem perkandangan, pengolahan pakan hingga kontrol terhadap penyakit," kata dia.
Selain di bidang hewani, anggaran ketahanan yang dalam regulasinya di alokasikan 25 persen dari pagu dana desa itu juga difokuskan pada kegiatan pembukaan badan jalan usaha tani sepanjang 203 meter x 2,5 meter dan 48 meter x 2 meter yang diharapkan dapat mendukung kelancaran mobilitas petani dalam menjalankan kegiatan usaha tani.
“Disamping program hewani, infrastruktur juga tidak kalah penting, dan sesuai aspirasi masyarakat tahun ini kita realisasikan pembukaan badan jalan baru untuk menunjang aktivitas petani, karena kelancaran kegiatan usaha tani bergantung pada ketersediaan akses jalan,” pungkas dia. (edi/lusiana)