Radarlambar.Bacakora.co – Pengunaan atau penyalah gunaan ganja seperti dijadikan rokok dilarang khususnya di Indonesia bahkan masuk kategori Narkoba, sebab bisa memengaruhi saraf dan fungsi otak.
Karena banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari penggunaan ganja bagi kesehatan fisik dan mental pengunanya.
Tanaman ganja, ada tiga jenis takni Cannabis sativa, Cannabis indica, dan Cannabis ruderalis. Dan jenis Cannabis sativa ganja yang paling sering disalahgunakan.
Dampak berbahaya Ganja bagi tubuh yang patut diketahui
1. Menyebabkan gangguan pernapasan. Sebab, asap ganja bisa menyebabkan iritasi pada dinding paru-paru karena kandungan tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabinoid dalam ganja menghasilkan zat yang sama seperti pada tembakau.
2. Mengganggu fungsi otak. Dimana penggunaan ganja secara teratur terkait langsung dengan gangguan kognitif, memori kerja dan perilaku impulsif yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebuah meta analisis tahun 2016, menunjukkan bahwa kemungkinan kecelakaan motor akan meningkat tiga persen pada pengguna ganja, daripada kelompok yang tidak menggunakan ganja.
Dari penelitian, struktur otak yang bisa mengalami perubahan akibat psikotropika ini, yaitu hippocampus, prefrontal cortex (PFC), dan serebelum. Yakni penurunan fungsi kognitif, defisit dalam pembelajaran verbal, penurunan daya ingat atau memori.
3. Menurunkan tingkat kesuburan pria, menggunakan ganja secara rutin dan teratur mengalami penurunan kualitas sperma sebesar 28 persen dan jumlah sperma juga mengalami penurunan sebesar 29 persen.
4. Merusak paru-paru. Jika selama ini yang diketahui tembakau rokok menjadi faktor utama kerusakan paru-paru efek kandungan tarnya.Ternyata kandungan tar pada ganja hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari rokok tembakau.
Akibatnya, risiko kanker paru-paru bisa semakin tinggi pada orang-orang yang memakai ganja dalam waktu lama. Masalah paru akibat l
5. Menyebabkan gangguan kesehatan mental, karena ganja telah terbukti memicu gejala psikosis, seperti halusinasi, ilusi dan euforia bisa berkembang menjadi skizofrenia.
Pemakainya juga cenderung cemas dan mudah mengalami serangan panik, bisa membuat seseorang sulit tidur, mengalami perubahan suasana hati dan berkurangnya nafsu makan.
6. Melemahkan sistem imun tubuh. Ganja ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit yang melemahkan kekebalan tubuh seperti HIV.
7. Masalah sistem peredaran darah. Kalau detak jantung meningkat beberapa saat setelah menghisap ganja. Efeknya bisa menetap sampai tiga jam lamanya. Ini tentu membahayakan mereka yang mengidap penyakit jantung dan bisa meningkatkan risiko serangan jantung.
8. Menghambat pertumbuhan janin dan bayi, mengisap ganja selama kehamilan juga memengaruhi perkembangan otak janin. Karena psikotropika ini.bisa memperlambat pertumbuhan janin, menyebabkan kecacatan, meningkatkan risiko kelahiran prematur, dan meningkatkan risiko leukimia pada janin.
Terhadap ibu menyusui, zat kimia dalam mariyuana yang disebut tetrahydrocannabinol (THC) masuk ke dalam ASI yang menghambat pertumbuhan bayi.
9. Gangguan pada sistem saraf. Karena kandungan THC pada mariyuana dapat melepaskan dopamin dalam jumlah besar membuat seseorang yang menggunakan ganja merasakan sensasi senang yang berlebihan.
Timbulnya rasa candu pada penggunaan ganja dan efek lain dari penggunaan ganja akibat adanya gangguan sistem saraf seperti kesulitan tidur, lebih mudah marah, hingga kehilangan selera makan.
Karena itu pastikan menghindari penggunaan ganja dan obat-obatan terlarang lainnya agar kondisi kesehatan tetap dalam kondisi yang optimal dan normal. (*)
Kategori :