Radarlambar.Bacakoran.co - Kerupuk merupakan makan yang banyak di gemari masyarakat, kerupuk sendiri biasanya di jadikan lalap makanan sekain sayuran, kerupuk biasa di sajikan pada acara tertentu. Kerupuk meruoakan makanan khas bagi masyarakat indonesia. Dari sejumlah jenis kerupuk, salah satunya yang menjadi favorit adalah kerupuk putih atau kerupuk udang atau tergantung selera kesukaan masing-masing. Jika terlalu banyak makan kerupuk rupanya ada bahaya yang mengintai. Sebab di dalam kerupuk ternyata terdapat kandungan yang tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Ternyata satu kerupuk udang yang berukuran sedang di dalamnya memiliki kandungan kalori 35 kkal, lemak 2,29 gram, karbohidrat 3,26 gram, dan protein 0,43 gram dan hitungan kalori jenis kerupuk ini sudah termasuk rendah.
Bahkan, apabila ingin membatasi asupan kalori karena beberapa hal khususnya terkait dengan kesehatan, maka perlu di kurangi untuk menyantap makanan sehat dan seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitaminnya.
Berikut resiko terjadinya padantubuh jika sering mengonsumsinkerupuk
1. Hipertensi
Ternyata didalam kerupuk putih terdapat kandungan minyak, natrium atau garam dan penyedap, bahkan jika dikonsumsi secara berlebihan bisa berisiko terkena penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi.
2. Berisiko Obesitas
Selain minyakuntuk mengoreng ternyata kerupuk juga memiliki kandungan kalori dan juga lemak. Inilah kenapa jika kita memakan kerupuk untuk di sadankan tidak berlebihan karenadpat menimbulkanmasalah kesehatan seperti mengalami obesitas.
3. Gagal Ginjal
Terlalu banyak mengonsumsin kerupuk dapat berisiko mengalami gagal ginjal. Akibat ginjal bekerja terlalu keras akibatnya dikarenakan tidk sedikit kandungan yang berdampak buruk dari kerupuk.
4. Kerusakan Otak
Selain kandungan yang ada didalam kerupuk ternyata kerupuk juga menggunakanda bahan tambahan lain seperti pewarna kerupuk putih.
Kerupuk memiliki macam-macam jenis dan juga warna. Ternyata di dalam kerupuk ada kandungan bahan kimia yang bisa memicu terjadi kerusakan pada otak dan pusat koordinasi tbuh. (*)
Kategori :