Radarlambar.bacakoran.co - Dalam debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lampung Barat periode 2024-2029 yang berlangsung di Lamban Pancasila, salah satu panelis, Seem R. Canggu, juru bicara Kerajaan Sekala Bekhak Kepaksian Pernong Lampung, menyoroti pentingnya sinergi antara komunitas adat masyarakat suku Lampung dengan suku-suku lainnya di Lampung Barat.
Ia mempertanyakan rencana pasangan calon dalam menjaga keharmonisan sosial dan mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal di wilayah tersebut.
Menanggapi hal ini, calon Wakil Bupati Drs. Mad Hasnurin mengungkapkan bahwa di Lampung Barat telah terbentuk Dewan Kesenian Lampung Barat yang diresmikan oleh PJ Bupati satu tahun yang lalu.
“Dewan kesenian ini langsung memulai perannya dengan mengadakan festival budaya di Lamban Pancasila pada tahun pertamanya. Baru-baru ini, kami juga menggelar festival budaya yang disebut ‘Pesagi Culture Festival’ sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya,” jelas Mad Hasnurin.
Calon Bupati Parosil Mabsus menambahkan bahwa pemerintah pusat telah membentuk Kementerian Kebudayaan yang baru.
Hal ini, menurutnya, memberi peluang untuk mengusulkan pembentukan dinas budaya yang terpisah dari dinas pendidikan di Lampung Barat.
"Kami ingin dinas budaya yang berdiri sendiri, yang fokus pada pengembangan dan pelestarian budaya daerah. Festival budaya ini adalah salah satu langkah nyata untuk menjaga eksistensi budaya dan memberikan apresiasi kepada para budayawan serta pecinta seni,” ujar Parosil.
Parosil juga menekankan bahwa sinergi lintas suku di Lampung Barat adalah hal yang sangat penting, dan pemerintah akan berupaya memfasilitasi agar nilai-nilai budaya lokal terus terjaga demi keharmonisan masyarakat. (*)