Radarlambar.bacakoran.co - Pada debat publik kedua pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat periode 2024-2029, DR Hasbullah, seorang panelis, mengungkapkan kekhawatiran tentang kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap siswa.
Ia menyebutkan bahwa hal ini telah menjadi beban psikologis bagi siswa dan juga berdampak negatif pada iklim pendidikan di sekolah.
Hasbullah menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang berharap program perlindungan terhadap siswa dapat lebih diperhatikan ke depannya.
Ia menyampaikan bahwa pihak sekolah dan pemerintah harus bekerja sama untuk memastikan keamanan siswa di sekolah agar bebas dari tindakan kekerasan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lampung Barat, Parosil Mabsus, menyatakan bahwa pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Lampung Barat, termasuk melalui program literasi yang melibatkan masyarakat.
Parosil juga menegaskan bahwa kekerasan oleh guru terhadap siswa sebaiknya tidak terjadi di daerah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah mendirikan berbagai fasilitas literasi, seperti “lamban baca” di setiap kecamatan dan pojok-pojok baca di kantor-kantor pemerintahan, sekolah, dan kantor kelurahan.
Selain itu, peraturan daerah tentang literasi telah disahkan sebagai dasar kebijakan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk interaksi yang lebih positif antara guru dan siswa.
Masyarakat Lampung Barat diharapkan terus berperan aktif mengawasi pelaksanaan kebijakan ini, demi menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung perkembangan mental serta akademis siswa.(*)