Pelestarian Budaya, Jebolan Beasiswa Seni Diharapkan Jadi Pionir
BUPATI Lambar Parosil Mabsus hadir dalam Gelar Karya Gerakan Seniman Masuk Sekolah di Lamban Pancasila, Kecamatan Balikbukit kemarin. Foto Dok --
BALIKBUKIT– Bupati Parosil Mabsus meminta agar guru-guru jebolan program beasiswa seni dan budaya menjadi motor pelestarian kekayaan budaya di Kabupaten Lampung Barat. Pernyataan ini disampaikannya saat membuka kegiatan Gelar Karya Gerakan Seniman Masuk Sekolah di Lamban Pancasila, Kecamatan Balik Bukit, Selasa (28/10/2025).
“Beasiswa seni dan budaya ini bukan hanya soal penghargaan, tetapi tanggung jawab besar untuk menjaga dan menggali seni budaya khas Lampung Barat yang mulai terlupakan,” ujar Pak Cik—sapaan akrab Bupati Parosil—di hadapan ratusan siswa, guru, dan undangan.
Hingga saat ini, dari program beasiswa tersebut tercatat lima guru lulusan yaitu Putri Novia Anastasya, Refi Adesa Dewi, Cindy Adellia,
Bilqis Dwina dan Ahmad Rifanza. Mereka diharapkan menjadi pelopor budaya di sekolah-sekolah, bukan hanya sebagai pengajar biasa, tetapi sebagai agen perubahan.
“Kalau hari ini hanya di beberapa sekolah, ke depan saya ingin seluruh sekolah di Lampung Barat memiliki pendamping seni dan budaya,” tegas Parosil. Ia menambahkan bahwa guru-guru ini harus menjangkau sampai ke tingkat pekon agar budaya lokal tidak hanya hidup di kota atau sekolah, tetapi benar-benar tumbuh di akar rumput.
Pakcik menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah dengan masyarakat pekon. Ia berharap para siswa yang telah belajar seni budaya diberi kesempatan tampil di tingkat pekon. “Agar mereka merasa bangga di depan orang tua dan masyarakat,” ujarnya seraya menambahkan, dengan demikian, budaya khas Lampung Barat akan semakin diketahui, diapresiasi dan diwariskan.
Selain itu, Pakcik juga mengimbau orang tua untuk aktif mendukung program tersebut: “Sekolah dan guru tidak akan mampu bekerja sendirian. Peran orang tua, dukungan masyarakat, dan lingkungan sangat menentukan keberhasilan anak-anak kita dalam memiliki keahlian dan kebanggaan terhadap budaya sendiri.”
Program beasiswa seni dan budaya ini merupakan bagian dari visi Pemkab Lampung Barat untuk terus menjaga identitas daerah yang mulai tergerus oleh arus modernisasi. Dengan menargetkan sekolah-sekolah dan pekon sebagai pusat kegiatan, diharapkan generasi muda tidak hanya menjadi penonton tetapi pelaku aktif dalam pelestarian budaya. (lusiana)