Radarlambar.Bacakoran.co - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendorong anggotanya untuk terlibat aktif dalam program Polisi Pergi Mengajar, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Program ini diharapkan dapat menjangkau wilayah-wilayah yang membutuhkan, khususnya Papua dan daerah terpencil lainnya.
Ajakan ini disampaikan oleh Kapolri setelah mengadakan pertemuan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Mu'ti, di Gedung Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan tersebut, Kapolri menekankan bahwa Polri memiliki komitmen untuk berperan dalam mencerdaskan anak bangsa melalui kontribusi dalam sektor pendidikan, terutama di daerah-daerah yang kekurangan tenaga pengajar.
Program Polisi Pergi Mengajar sudah ada, dan kami ingin lebih memperluas penerapannya. Salah satu fokusnya adalah daerah-daerah seperti Papua, yang memerlukan dukungan lebih dalam hal pendidikan. Ia menambahkan bahwa para anggota kepolisian, terutama Bhabinkamtibmas, sering kali terlibat langsung dalam kegiatan pendidikan di wilayah mereka bertugas.
Kapolri juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara Polri dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan kapasitas tenaga pengajar di daerah 3T. Dirinya juga berharap Polri dapat membantu mengatasi kekurangan tenaga pengajar di wilayah-wilayah terpencil dengan mengirimkan anggota yang berkompeten dalam mengajar.
Sementara itu, Mendikbudristek Abdul Mu'ti mendukung penuh inisiatif tersebut, menyatakan bahwa keterlibatan polisi sebagai tenaga pengajar sangat efektif, terutama di wilayah yang rawan atau sulit dijangkau. Menurutnya, program ini akan mempermudah penyediaan layanan pendidikan di daerah-daerah yang selama ini minim perhatian.
Diakuinya, ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan pendidikan tersedia untuk seluruh anak-anak Indonesia, tanpa terkecuali. Dengan melibatkan polisi, dirinya berharap dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi anak-anak di daerah-daerah yang membutuhkan.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Kapolri juga mengungkapkan bahwa Polri sedang membuka kesempatan bagi lebih dari 2.600 orang asli Papua untuk bergabung sebagai anggota kepolisian. Dirinya berkeyakinan bahwa keterlibatan putra-putri Papua sebagai polisi akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan dan keamanan di wilayah itu.
Program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung pemerintah untuk mempercepat pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia, terutama di wilayah 3T yang sering kali tertinggal dalam berbagai aspek pembangunan. Dengan sinergi antara kepolisian dan kementerian pendidikan, diharapkan kualitas pendidikan di daerah-daerah ini akan meningkat, membuka kesempatan yang lebih luas bagi generasi muda untuk maju.