PAGARDEWA – Sejumlah pekon di Kecamatan Pagardewa, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menghadapi kemungkinan keterlambatan dalam menyelesaikan pengerjaan fisik yang dibiayai Dana Desa (DD) Tahap 2 tahun 2024.
Hingga akhir November, banyak pekerjaan yang belum rampung, sehingga dikhawatirkan tidak selesai dalam tahun anggaran berjalan.
Pendamping Desa, Arif Rohman, mengungkapkan bahwa beberapa faktor menjadi penyebab utama keterlambatan tersebut. “Pertama, pencairan Dana Desa yang mengalami keterlambatan. Kedua, kesulitan pengadaan material, khususnya pasir, karena pasokan hanya bergantung pada Sungai Semangka,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan lapangan, salah satu kendala utama adalah berkurangnya pasokan pasir dari Sungai Semangka. Hal ini disebabkan kemarau panjang yang melanda wilayah tersebut dari Juli hingga September, yang menyebabkan aliran air mengecil sehingga produksi pasir menurun.
Selain itu, tingginya permintaan pasir juga menjadi faktor penambah masalah. Tidak hanya untuk proyek pemerintah, tetapi juga untuk kebutuhan pribadi masyarakat.
Hal ini dipicu oleh meningkatnya daya beli masyarakat akibat kenaikan harga jual kopi tahun ini. “Permintaan pasir meningkat drastis, sedangkan kami kesulitan memproduksi karena aliran air sempat mengecil selama kemarau,” ujar salah satu pemilik Galian C di Pekon Bedudu.
Arif Rohman berharap pemerintah memberikan toleransi jika pengerjaan fisik di pekon-pekon tersebut mengalami keterlambatan. “Hal ini penting agar perangkat pekon tidak terbebani dengan tanggung jawab tambahan yang lebih berat. Keterlambatan ini terjadi karena faktor di luar kendali mereka,” tegasnya.
Kondisi ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah dan masyarakat setempat untuk lebih memperhatikan keseimbangan antara permintaan material dan ketersediaan sumber daya lokal.
Selain itu, strategi pengelolaan pasokan material yang lebih terencana sangat diperlukan untuk mencegah permasalahan serupa di masa depan.
Meski terkendala, pihak pekon tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin dengan berharap kerja sama dari berbagai pihak dapat membantu mengatasi kendala yang ada, sehingga manfaat pembangunan Dana Desa dapat segera dirasakan oleh masyarakat. (rinto/nopri)