Pemprov Sumbar Andalkan Pendekatan Sosial untuk Percepat Tol Padang–Pekanbaru
Jalan Tol Padang-Sicincin Resmi Dibuka Fungsional untuk Mudik Lebaran 2025. Foto/net--
RADARLAMBARBACAKORAN.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus berupaya mempercepat pembangunan jalan tol Padang–Pekanbaru yang hingga kini masih terkendala pembebasan lahan. Langkah terbaru yang ditempuh pemerintah daerah ialah menggunakan pendekatan sosial dan budaya sebagai strategi penyelesaian hambatan di lapangan, sekaligus menyiapkan kemungkinan perubahan lintasan rute.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy menilai keterlibatan masyarakat merupakan kunci utama dalam memperlancar proyek strategis nasional tersebut. Menurutnya, penyelesaian persoalan lahan tidak cukup hanya dengan pendekatan teknis, tetapi juga perlu memahami adat dan karakter masyarakat Minangkabau yang memiliki nilai kuat dalam musyawarah.
Pendekatan ini diharapkan menjadi terobosan baru setelah tujuh tahun proyek berjalan tanpa kemajuan signifikan di sejumlah titik. Pemerintah daerah pun menargetkan penyelesaian tahap kedua ruas tol Padang–Pekanbaru dalam tiga hingga empat tahun ke depan.
Vasko meminta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Sumbar untuk memperkuat koordinasi dengan PT Hutama Karya selaku pengembang proyek. Selain percepatan pembebasan lahan, pemerintah juga menyiapkan alternatif trase yang mempertimbangkan keseimbangan antara kepentingan teknis dan aspek sosial budaya di lapangan.
Pemerintah daerah menekankan pentingnya sinergi lintas pihak agar pembangunan tidak lagi tersendat. Dukungan masyarakat diharapkan menjadi bagian dari solusi, bukan hambatan. Vasko optimistis, dengan komunikasi yang tepat, proses pembangunan tol ini dapat diselesaikan sesuai target waktu.
Pihak PT Hutama Karya menyambut baik komitmen Pemprov Sumbar yang dinilai semakin memperkuat optimisme terhadap penyelesaian proyek. Dukungan pemerintah daerah dianggap penting untuk mempercepat proses pembangunan di seluruh ruas wilayah Sumatera Barat.
Tol Trans Sumatera ruas Padang–Pekanbaru memiliki panjang total 255,06 kilometer, melintasi sejumlah segmen strategis seperti Bangkinang–Pangkalan (22 km), Pangkalan–Payakumbuh (34,95 km), Payakumbuh–Bukittinggi (32,8 km), Bukittinggi–Sicincin (40,01 km), dan Sicincin–Padang (36,6 km). Proyek ini telah ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional berdasarkan Permenko Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025 yang ditandatangani oleh Airlangga Hartarto.