AIRHITAM – Pemerintah Pekon Srimenanti, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), terus menghidupkan tradisi pengajian bulanan bersama Majelis Taklim Baitu Mukhlisin (MTBM). Kegiatan yang telah menjadi agenda rutin ini menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat, terutama menjelang penghujung tahun 2024.
Pada Desember ini, tepatnya Minggu 8 Desember 2024 pengajian rutin tersebut diselenggarakan di Masjid Pemangku Tenam Sembilan, dengan dihadiri oleh warga dari berbagai lapisan masyarakat.
Tidak hanya menjadi sarana ibadah, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi yang menguatkan kebersamaan antara masyarakat dan aparat pemerintah.
Dalam sambutannya, Peratin Srimenanti, Anggi Ismanto, S.Pd., menegaskan bahwa pengajian rutin ini bukan hanya sekadar aktivitas religius, tetapi juga menjadi bagian dari strategi membangun harmoni di tengah masyarakat.
“Pengajian ini adalah wadah untuk mempertebal iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antara masyarakat dan pemerintah pekon. Dengan adanya komunikasi yang baik, kita dapat bersama-sama menjaga kerukunan dan mendukung pembangunan pekon,” ujar Anggi.
Lebih jauh, Anggi menjelaskan bahwa pengajian ini juga dimanfaatkan oleh pemerintah pekon untuk menyampaikan program-program strategis dan ajakan kepada masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan.
“Keterlibatan masyarakat sangat penting, dan momen seperti ini menjadi waktu yang tepat untuk menyampaikan visi pembangunan yang membutuhkan dukungan bersama,” tambahnya.
Pengajian ini menghadirkan Kiai Andurrohim dari Pondok Pesantren Roudhloussholihin sebagai penceramah. Dalam tausiahnya, Kiai Andurrohim menyampaikan pesan moral yang mendalam, mengingatkan pentingnya berbakti kepada orang tua, mertua, dan pemerintah.
“Berbakti kepada orang tua adalah kunci keberkahan hidup. Selain itu, kita juga harus menghormati pemerintah yang telah berupaya menjaga ketertiban dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kiai Andurrohim.
Pesan-pesan Kiai Andurrohim disampaikan dengan gaya yang penuh kehangatan, sehingga menciptakan suasana yang khidmat namun tetap akrab.
Ia juga menekankan bahwa sikap taat dan patuh kepada pemerintah merupakan bagian dari wujud syukur dan usaha menjaga stabilitas kehidupan bermasyarakat.
Pengajian rutin ini tidak hanya berlangsung khusyuk, tetapi juga hangat dan penuh kebersamaan. Setelah sesi ceramah, warga berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan pemerintah pekon, membahas berbagai isu yang tengah berkembang, mulai dari pembangunan fasilitas umum hingga kegiatan sosial di pekon.
Kegiatan seperti ini menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan berbasis agama mampu menciptakan sinergi antara masyarakat dan pemerintah.
Harapannya, tradisi pengajian rutin ini terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi pekon-pekonnya lainnya di Lampung Barat.
“Semoga kegiatan ini membawa keberkahan bagi seluruh warga Srimenanti. Mari kita jaga tradisi ini, karena dari sinilah harmoni dan kebersamaan kita tumbuh,” tutup Anggi. *