PESISIR SELATAN – Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.348.118, Pekon Bangun Negara Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) di pastikan aman dan tidak terjadi kendala, baik untuk BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan jenis lainnya.
Pengawas SPBU 24.348.118, Agus G Wijaya, mengatakan, selama menghadapi libur Nataru itu untuk stok BBM di SPBU setempat dipastikan aman, meskipun jika memang nanti terdapat peningkatan volume kendaraan yang melintas maupun yang datang ke SPBU ini mudah-mudah untuk stok BBM-nya tidak terkendala.
“Karena memang kebutuhan BBM yang ada di wilayah ini dan juga terhadap kendaraan yang melintas di ruas jalan lintas barat (jalinbar) tersebut masih stabil dan tidak mengalami peningkatan signifikan,” katanya, Jumat 20 Desember 2024.
Termasuk, kata dia, pada saat libur panjang seperti pada libur Nataru ini, meski diprediksi kendaraan yang melintas akan ramai, tapi tidak semua kendaraan tersebut mampir untuk mengisi BBM di SPBU setempat. Hal ini juga karena memang di sepanjang ruas jalinbar di Kabupaten Pesbar ini terdapat beberapa titik SPBU, mulai dari Kecamatan Bangkunat, Pesisir Selatan, Krui Selatan, Pesisir Tengah, Karyapenggawa dan juga di Kecamatan Lemong.
“Artinya, sewaktu-waktu kendaraan yang melintas di ruas jalinbar ini bisa mengisi BBM di beberapa titik tersebut, sehingga hal ini juga mempengaruhi permintaan di SPBU Bangun Negara ini,” jelasnya.
Sementara itu, terkait dengan harga BBM hingga kini belum terjadi adanya perubahan, artinya masih sama dengan harga sebelumnya seperti harga Peralite masih Rp10.000 per liter, dan Pertamax juga masih dengan harga Rp12.400 perliter, begitu juga BBM jenis lainnya masih relatif stabil dan belum ada perubahan. Namun yang pasti terkait dengan stok BBM selama libur Nataru ini dipastikan aman.
“Kita juga belum mengetahui apakah pada awal Januari 2025 mendatang untuk harga BBM tersebut akan mengalami perubahan kembali atau tidak, apakah mengalami kenaikan ataupun penurunan harga. Karena itu jelas menunggu keputusan dari Pertaminan,” pungkasnya.(yayan/*)