Radarlambar.Bacakoran.co - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan respons terhadap kritik yang dilontarkan oleh Effendy Simbolon, yang mendorong agar Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyudahi polemik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kritik tersebut dibalas oleh Deddy Sitorus, anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, yang menegaskan bahwa Effendy Simbolon tidak memiliki kredibilitas untuk memberikan nasihat terkait hubungan Megawati dengan Jokowi.
Deddy mengungkapkan bahwa pada masa-masa awal pemerintahan Jokowi, Effendy pernah berkali-kali menyerang Presiden ke-7 RI itu, yang menyebabkan dirinya mendapat sejumlah peringatan dari partai. Dulu kata Deddy, Effendy Simbolon beberapa kali mendapat peringatan dari partai karena menyerang Jokowi secara sembrono, terutama pada awal pemerintahan hingga 2020.
Serangan-serangan itu berujung pada keputusan PDIP untuk tidak mengizinkan Effendy maju dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Menurut Deddy, sikap itu membuat Effendy kehilangan dukungan dari partai dan akhirnya memilih untuk mendukung Jokowi, sebuah perubahan yang dianggapnya cukup mencolok.
Sejak itu lanjut Deddy, Efendi Simbolon justru berbalik mendukung Jokowi, bahkan mendukung Pilpres dan Pilkada Jakarta. Jadi, sekarang, apa kredibilitasnya untuk menasihati Mega soal Jokowi? Bahkan , Deddy minta agar di cek di Google.
Lebih lanjut, Deddy menyebutkan bahwa serangan-serangan Effendy terhadap Jokowi pada masa awal pemerintahan bisa jadi disebabkan oleh kekecewaan pribadi, terutama karena ia tidak dipilih untuk mengisi posisi menteri dalam kabinet. Bahkan kata Deddy, ada kabar yang beredar bahwa serangan-serangan itu karena dia tidak dipilih jadi menteri. Tapi dirinya mengaku tidak tahu kebenarannya, tetapi banyak yang bilang dia merasa berkorban untuk kemenangan Jokowi pada Pilgub 2012 dan Pilpres 2014 silam.
Deddy juga menyatakan bahwa sangat ironis jika Effendy kini malah membela Jokowi sambil menyerang Megawati. Justru dirinya mempertanyakan apalasannya sehingga kini justru membela Jokowi dan menyerang Bu Mega? Apakah dia ingin di-endorse jadi menteri.
Di sisi lain, Effendy Simbolon sendiri mengungkapkan rasa prihatin atas pemecatannya dari PDIP. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa ia telah mengabdikan hampir 40 tahun hidupnya untuk partai, tapi akhirnya dipecat karena kedekatannya dengan Presiden Jokowi. Meski demikian, Effendy tetap berterima kasih atas segala pengalaman yang ia peroleh selama berada di PDIP.
Menurutnya, dirinya sangat berterima kasih, meski akhirnya harus berpisah dengan PDIP setelah 40 tahun. Jika alasan pemecatan nya hanya karena dianggap dekat dengan Jokowi, diap pun menghormati hal itu.
Ia kemudian mengingatkan Megawati untuk menyudahi perdebatan dengan Jokowi, mengingat jasa besar yang telah diberikan Jokowi kepada bangsa dan PDIP. Bahkan, Effendi Simbolon mengaku sedih melihat bagaimana PDIP memperlakukan Jokowi, dan dirinya berharap agar Mega bisa menyadari bahwa Jokowi banyak berbuat baik untuk bangsa ini dan juga untuk partai," tambahnya.
Dengan pernyataan tersebut, Effendy Simbolon berharap agar hubungan antara PDIP dan Jokowi dapat diperbaiki demi kepentingan bangsa dan negara, serta untuk menjaga keharmonisan dalam dunia politik Indonesia.(*)