Berakhirnya HGBT, Harga Gas Bumi Akan Ikuti Tarif Komersial?

Jumat 03 Jan 2025 - 15:37 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) dengan tarif US$ 6 per MMBTU yang selama ini berlaku untuk tujuh sektor industri berakhir pada 31 Desember 2024. Keberlanjutan kebijakan ini kini berada di tangan Presiden RI Prabowo Subianto.  

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengevaluasi kebijakan tersebut untuk menentukan langkah selanjutnya.

Evaluasi ini mencakup pertimbangan penerimaan negara dan dukungan terhadap sektor industri, terutama dalam memastikan harga gas tetap kompetitif.  

Pasokan gas untuk sektor industri telah diatur melalui kontrak Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG), sehingga tidak ada kendala signifikan terkait ketersediaan. Namun, jika kebijakan HGBT tidak dilanjutkan, harga gas akan kembali ke tarif komersial yang lebih tinggi dibandingkan HGBT.  

Pemerintah menyadari pentingnya keseimbangan antara mendukung sektor industri dan menjaga stabilitas ekonomi di sektor hulu migas. Mekanisme harga yang baru harus mampu menjamin keberlanjutan pasokan gas tanpa mengorbankan efisiensi dan daya saing industri.  

Pelaku industri migas menyatakan perlunya kebijakan baru yang tidak hanya memberikan keuntungan bagi sektor hilir tetapi juga memperhatikan keberlanjutan ekonomi sektor hulu.

Dengan demikian, industri dapat terus memperoleh pasokan gas dengan harga yang kompetitif, sementara produsen gas tetap mampu menjaga keekonomian lapangan mereka.  

Kerja sama antara pemerintah, SKK Migas, dan pelaku industri diharapkan dapat menghasilkan solusi yang adil bagi semua pihak. Pemerintah juga diminta memastikan kebijakan yang akan diterapkan mampu menjawab tantangan keberlanjutan pasokan dan harga gas pasca berakhirnya HGBT.  

Hingga kini, keberlanjutan HGBT masih menjadi pertanyaan besar di kalangan industri dan pelaku migas. Pemerintah diharapkan segera mengambil keputusan strategis yang dapat memberikan kepastian bagi industri serta menjaga stabilitas ekonomi nasional.  

Semua mata kini tertuju pada kebijakan yang akan diterapkan di tahun 2025, yang diharapkan mampu menjadi solusi atas berbagai kebutuhan dan tantangan yang ada.

Kategori :