PESISIR TENGAH – Tim Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) rencananya akan menggelar rapat pembahasan terkait dengan penanganan pasca musibah kebakaran yang menimpa salah satu rumah warga yang ada di Pekon Walur, Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) yang terjadi pada Selasa malam, 7 Januari 2025 lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesbar, Imam Habibbudin, S.Hut., M.Si., mengatakan, hingga kini belum ada tindaklanjutnya terkait dengan penanganan pasca musibah kebakaran hingga meludeskan salah satu rumah warga di Pekon Walur tersebut.
“Sebelumnya, tim Jitupasna Pesbar yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, maupun instansi terkait lainnya itu telah meninjau lokasi kejadian kebakaran rumah tersebut,” katanya, Jumat 10 Januari 2024.
Dikatakannya, setelah peninjauan dan pengecekan kelokasi itu tim Jitupasna baru akan mengagendakan untuk rapat membahas terkait dengan kerugian korban kebakaran itu, maupun rencana bantuan yang akan di berikan, terutama bantuan yang bersifat material bangunan seperti seng, semen, dan sebagainya. Karena itu, nanti baru ada kesimpulan setelah ada pembahasan bersama tim.
“Untuk rapat bersama tim Jitupasna itu diagendakan dalam waktu dekat ini, sehingga nanti setelah ada kesimpulan, maka tim akan segera menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran tersebut,” jelasnya.
Masih kata dia, untuk bantuan terhadap korban kebakaran tersebut memang bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan material bangunan seperti yang telah di salurkan kepada musibah kebakaran maupun yang tertimpa bencana alam sebelumnya. Namun yang pasti untuk semua bantuan yang disampaikan oleh Pemkab Pesbar itu sifatnya untuk meringankan beban kepada keluarga yang tertimpa musibah bencana maupun kebakaran.
“BPBD Pesbar dan juga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya dilingkungan Pemkab Pesbar ini juga akan tetap menyalurkan bantuan sementara kepada korban kebakaran tersebut seperti buffer stock, dan sebagainya,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, diduga akibat korsleting listrik, satu rumah panggung di Pemangku III Ham Kejang, Pekon Walur, Kecamatan Krui Selatan, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), ludes terbakar sekitar pukul 20.00 Wib, Selasa malam, 7 Januari 2025.
Peratin pekon Walur, Yoyon Yufriza, mengatakan bahwa, kebakaran rumah panggung milik Randi (29) yang ada di Pemangku III itu diduga terjadi karena arus pendek listrik (korsleting). Berdasarkan keterangan dari masyrakat bahwa, saat kejadian tersebut, pemilik rumah berada dilantai bawah panggung bersama dengan istri dan dua anaknya.
“Ketika itu, ada salah satu tetangganya yang melihat adanya percikan api di atas panggung rumah (lantai II) milik korban tersebut, karena saat kejadian angin diwilayah itu kencang, sehingga api cepat membesar,” katanya.
Dijelaskannya, warga yang mengetahui kebakaran itu langsung bergegas memberitahukan pemilik rumah, dan seketika pemilik rumah yang berada di bawah panggung rumahnya itu langsung keluar. Warga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran dan tidak lama kemudian kebakaran langsung ditangani oleh petugas dan kobaran api berhasil dipadamkan.
“Tapi, kondisi rumah korban sudah ludes terbakar, termasuk surat-surat kendaraan, dan perabot yang ada di dalam rumah korban itu juga ludes terbakar,” jelasnya.
Ditambahkannya, saat terjadi kebakaran itu memang kobaran api cepat merambat, karena memang bangunan rumah panggung itu terbuat dari kayu, ditambah lagi terjadi hujan yang disertai angin kencang. Sehingga kondisi rumah tersebut cepat terbakar. Pemerintah Pekon setempat saat ini juga masih melakukan pendataan terkait dengan jumlah kerugiannya pasca kebakaran tersebut.
“Untuk jumlah kerugiannya belum bisa dipastikan, karena masih akan didata kembali. Sedangkan, pemilik rumah untuk sementara ini tinggal di rumah orangtuanya yang ada di Pekon Lintik, Kecamatan setempat,” ungkapnya.(yayan/*)