Jelang Libur Akhir Tahun, Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana di Kawasan Wisata

Camat Krui Selatan Akhmad Firsada Indah. Foto dok--

KRUI SELATAN - Menjelang libur akhir tahun dan pergantian tahun baru 2026, Pemerintah Kecamatan Krui Selatan mulai memperketat langkah antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi akibat tingginya curah hujan di penghujung tahun.

Camat Krui Selatan, Akhmad Firsada Indah, S.Sos., M.M., mengimbau seluruh pemerintah pekon serta pengelola objek wisata untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, terutama di kawasan pantai yang menjadi magnet wisatawan pada musim libur panjang. Imbauan tersebut menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Pesisir Barat Nomor 300.2/168/V.06/2025 tentang Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi.

“Edaran ini dikeluarkan menyusul prediksi meningkatnya intensitas hujan dan potensi terjadinya banjir, tanah longsor, serta gelombang tinggi di sejumlah wilayah Pesbar terutama saat menjelang akhir tahun,” katanya.

Menurutnya, libur panjang akhir tahun selalu menjadi momentum meningkatnya aktivitas masyarakat dan wisatawan di wilayah pesisir, seperti di sejumlah lokasi wisata di wilayah Kecamatan Krui Selatan. Karena itu, kesiapan seluruh pihak menjadi faktor penting dalam mencegah timbulnya korban jiwa maupun kerugian material akibat bencana alam yang tidak bisa diprediksi.

“Kami sudah meminta seluruh peratin untuk menindaklanjuti surat edaran Bupati dengan memastikan langkah kesiapsiagaan di wilayah masing-masing. Pengelola objek wisata pun diminta memastikan seluruh sarana keselamatan dalam kondisi baik dan siap digunakan,” jelasnya.

Dijelaskanya, kesiapan tersebut meliputi pemeriksaan rutin terhadap jalur evakuasi, ketersediaan life jacket, pelampung, ring buoy, serta tanda peringatan di titik-titik rawan. Selain itu, pihak pengelola diminta aktif memberikan informasi cuaca dan peringatan dini kepada wisatawan bila terjadi kondisi ekstrem.

“Kami minta pengelola wisata tidak hanya menyiapkan sarana keselamatan, tapi juga aktif berkomunikasi dengan petugas di lapangan. Jika terjadi gelombang tinggi atau hujan deras, segera beri imbauan agar wisatawan tidak beraktivitas di laut,” ujarnya.

Masih kata dia, dalam surat edarannya itu juga mengingatkan bahwa intensitas hujan yang tinggi menjelang akhir tahun berpotensi memicu bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah. Karena itu, ia meminta seluruh camat memperkuat koordinasi dengan pemerintah pekon, pengelola wisata, dan masyarakat untuk memastikan kesiapsiagaan di lapangan benar-benar berjalan.

“Langkah mitigasi yang mencakup pemantauan lokasi rawan bencana, identifikasi daerah berpotensi banjir dan longsor, serta penyediaan sarana keselamatan dasar itu tentu cukup penting. Karena itu masyarakat pun diimbau untuk memperhatikan prakiraan cuaca sebelum beraktivitas dan segera melapor ke pihak berwenang,” jelasnya.

Ditambahkannya, selain pengawasan di lapangan, Pemerintah Kecamatan Krui Selatan juga berencana mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat pesisir agar lebih tanggap terhadap kondisi cuaca ekstrem. Edukasi ini dilakukan melalui posko siaga bencana di pekon-pekon rawan banjir dan longsor.

“Kita harap, masyarakat tidak hanya siap menerima peringatan, tapi juga mampu bertindak cepat dan tepat ketika terjadi bencana. Dengan kesiapan ini, kita bisa meminimalkan kerugian dan menjaga keselamatan bersama,” pungkasnya.(yayan/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan