Fatmawati : Penjahit Bendera Merah Putih dan Jejak Sejarahnya

Jumat 31 Jan 2025 - 15:25 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

Ia membuka jahitan dan memisahkan kain merah dan putih, lalu menyimpannya di dua tas berbeda yang diisi dengan pakaian pribadinya. 

Meskipun sempat ditahan di Semarang, ia berhasil melindungi bendera dari ancaman Belanda.

Beberapa waktu kemudian, Husein Mutahar melarikan diri ke Jakarta dengan kapal laut. Di sana, ia menerima pesan rahasia dari Presiden Soekarno yang saat itu ditahan di Muntok, Bangka. 

Pesan tersebut memintanya untuk menyerahkan bendera pusaka kepada Presiden melalui Soedjono. 

Dengan menggunakan mesin jahit yang dipinjam dari istri seorang dokter, Mutahar menyatukan kembali kain merah dan putih sesuai jahitan aslinya. 

Atas jasanya menyelamatkan bendera pusaka, ia dianugerahi Bintang Maha Putera pada tahun 1961.

Bendera Merah Putih bukan sekadar simbol negara, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. 

Warna merah melambangkan keberanian, sedangkan putih melambangkan kesucian dan kebenaran. 

Kombinasi keduanya menggambarkan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan negara.

Fatmawati, dengan segala perannya dalam sejarah, bukan hanya dikenal sebagai istri Soekarno, tetapi juga sebagai sosok yang memiliki andil besar dalam perjalanan bangsa ini. 

Jahitan tangannya pada bendera Merah Putih menjadi simbol perjuangan, pengorbanan, dan tekad yang tak tergoyahkan demi Indonesia merdeka.

Kategori :