Hormon ini merangsang produksi minyak yang lebih banyak dari kelenjar sebaceous, sehingga memperbesar kemungkinan munculnya jerawat, termasuk di bagian rahang.
3. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa jenis obat dan suplemen tertentu, seperti kontrasepsi hormonal (pil KB), vitamin B kompleks, antidepresan, ciclosporin, dan isoniazid, dapat menyebabkan perubahan hormon yang akhirnya meningkatkan risiko munculnya jerawat di rahang.
4. Pemakaian Masker dan Helm
Penggunaan masker dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kondisi kulit yang disebut maskne.
Masker menahan minyak, kotoran, dan keringat di kulit, menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Selain itu, gesekan antara masker dan kulit juga dapat memicu iritasi dan penyumbatan pori-pori. Hal yang sama juga terjadi pada penggunaan helm yang kurang terjaga kebersihannya.
5. Kurangnya Kebersihan Alat Cukur
Alat cukur yang kotor dapat menjadi sarana penyebaran bakteri ke dalam pori-pori, yang kemudian menyebabkan jerawat dan peradangan kulit.
Selain itu, gesekan antara alat cukur dan kulit dapat menyebabkan iritasi yang memperburuk kondisi jerawat di rahang.
Selain faktor-faktor di atas, penggunaan produk perawatan kulit atau kosmetik yang tidak cocok, sering menyentuh wajah dengan tangan yang kotor, konsumsi makanan tinggi gula, serta kebiasaan merokok juga bisa memperparah jerawat di area rahang.
Tips Mengatasi Jerawat di Rahang