KEBUNTEBU – Tim tenaga kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Kebuntebu, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengadakan kegiatan skrining dan sosialisasi upaya berhenti merokok bagi para siswa SMAN 1 Kebuntebu pada Rabu (5/2/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pelajar tentang bahaya merokok serta mendorong mereka mengadopsi gaya hidup sehat sejak dini.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan diikuti dengan antusias oleh para siswa. Kepala SMAN 1 Kebuntebu, Supriantoro, S.Pd, S.AB, melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Ema Harayani, M.Pd, menegaskan pentingnya edukasi tentang bahaya rokok bagi para pelajar.
Menurut Ema, masa remaja, khususnya di tingkat SMA, merupakan periode kritis dalam pembentukan kebiasaan. Sayangnya, di kalangan remaja laki-laki, merokok masih sering dianggap sebagai bagian dari budaya pergaulan. Padahal, kebiasaan tersebut tidak memberikan manfaat apa pun dan justru dapat berdampak negatif, baik terhadap kesehatan maupun kondisi sosial ekonomi siswa.
Dalam sesi sosialisasi, petugas kesehatan memberikan pemaparan mengenai berbagai dampak negatif merokok, baik bagi perokok aktif maupun pasif. Rokok diketahui dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti:
Gangguan pernapasan, termasuk bronkitis dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Penyakit jantung yang dapat berujung pada serangan jantung dan stroke. Kanker paru-paru serta berbagai jenis kanker lainnya. Dan Gangguan sistem kekebalan tubuh, yang membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
Selain dampak kesehatan, kebiasaan merokok juga dapat memengaruhi kehidupan akademik dan sosial siswa. Konsumsi rokok berpotensi menurunkan konsentrasi belajar, sehingga berdampak pada penurunan prestasi akademik. Dari sisi ekonomi, merokok juga menjadi kebiasaan yang menguras keuangan, terutama bagi pelajar yang masih bergantung pada uang saku dari orang tua.
Petugas kesehatan dalam kegiatan ini juga memberikan edukasi mengenai cara-cara berhenti merokok serta mencegah ketergantungan sejak dini. Beberapa langkah yang dianjurkan antara lain meningkatkan kesadaran akan dampak negatif merokok melalui bacaan atau informasi kesehatan.
Mengalihkan kebiasaan merokok dengan kegiatan yang lebih positif, seperti olahraga atau hobi lainnya. Dan, mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman untuk tetap hidup sehat tanpa rokok.
Petugas juga mengingatkan bahwa asap rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar mereka, termasuk keluarga, teman sebaya, dan guru di sekolah. Oleh karena itu, mereka mengajak siswa untuk bersama-sama membangun lingkungan sekolah yang bebas rokok dan sehat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa semakin menyadari bahaya merokok dan mulai menerapkan pola hidup sehat. Pihak sekolah juga berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan pendampingan bagi siswa agar terhindar dari kebiasaan merokok.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka perokok di kalangan remaja. Dengan adanya peran aktif sekolah, tenaga kesehatan, serta dukungan dari keluarga, diharapkan generasi muda dapat tumbuh lebih sehat, produktif, dan memiliki masa depan yang lebih baik. *