Perkembangan Seni Pantomim di Indonesia

Kamis 06 Feb 2025 - 17:18 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Seni pantomim, yang mengandalkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh tanpa kata-kata, telah menjadi salah satu bentuk pertunjukan yang memikat di Indonesia. 

Keunikan seni ini terletak pada kemampuannya untuk menyampaikan cerita hanya melalui bahasa tubuh, di mana setiap gerakan menggambarkan karakter dan perasaan tanpa menggunakan dialog verbal. 

Pantomim bisa dipentaskan secara solo, berpasangan, atau dalam kelompok, menghasilkan dinamisasi yang memukau di atas panggung.

Seni pantomim berakar pada tradisi Commedia dell’Arte di Italia pada abad ke-16 hingga ke-18, di mana pantomim menjadi ciri khas dalam pertunjukan teater. 

Seiring berjalannya waktu, seni ini semakin dikenal, terutama berkat munculnya film bisu pada awal abad ke-20. 

Salah satu ikon pantomim dunia, Charlie Chaplin, dengan karya terkenalnya The Tramp (1915), turut berkontribusi memperkenalkan seni pantomim ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, seni pantomim pertama kali diperkenalkan pada era 1970-an di Yogyakarta. Tokoh teater seperti Moortri Poernomo berperan besar dalam mengenalkan gerakan pantomim di Akademi Seni Drama dan Film Indonesia (ASDRAFI). 

Selain itu, Jemek Supardi, yang dikenal dengan julukan "Bapak Pantomim Indonesia," membawa seni ini lebih dikenal luas lewat penampilannya yang totalitas dan ekspresif. 

Seiring waktu, seniman pantomim lain seperti Didi Petet dan Sena A. Utoyo mendirikan kelompok teater Sena Didi Mime pada tahun 1986, yang sukses tampil di festival internasional.

Seni pantomim terus berkembang, dengan seniman seperti Septian Dwi Cahyo yang mulai dikenal melalui program Spontan dan kini aktif mengedukasi masyarakat di SDC Studio. 

Di berbagai kota seperti Bandung dan Jakarta, seniman pantomim seperti Dede Dablo dan Joko Joker juga membawa seni ini ke ranah publik melalui penampilan di jalanan dan kolaborasi dengan band.

Pantomim kini telah menjadi bagian dari pendidikan ekstrakurikuler di banyak sekolah, memperkenalkan seni ini pada anak-anak dan remaja. Selain itu, lomba pantomim bagi pelajar turut memberikan ruang untuk perkembangan seni ini. 

Tak hanya itu, seni pantomim juga menginspirasi beberapa tarian tradisional Indonesia, seperti Tari Gambir Anom dari Solo dan Tari Rantak Kudo dari Jambi, yang memadukan gerakan pantomim untuk menggambarkan cerita dan emosi dalam tarian mereka.

Dengan pesatnya perkembangan seni pantomim di Indonesia, baik dalam dunia pertunjukan maupun pendidikan, seni ini terus berkembang dan menjaga warisan budaya lokal dengan beragam inovasi yang menarik.(*)

Kategori :

Terkait

Kamis 06 Feb 2025 - 17:18 WIB

Perkembangan Seni Pantomim di Indonesia