Radarlambar.Bacakoran.co - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberikan sinyal bahwa AS mungkin bisa kembali bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), namun dengan beberapa syarat. Pernyataan ini muncul setelah Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan keputusan untuk menarik AS dari organisasi kesehatan global tersebut.
Keputusan untuk menarik diri dari WHO diambil segera setelah Trump dilantik sebagai presiden pada 20 Januari lalu. Menurut dua sumber yang mengetahui rencana tersebut, Trump menuntut agar WHO melakukan reformasi besar terhadap sistem dan struktur organisasinya. Trump juga mendorong agar seorang warga negara AS dipilih sebagai pemimpin WHO.
Dalam dokumen yang dibagikan kepada para penasihatnya sebelum pelantikan, yang dilaporkan oleh Reuters pada Kamis (6/2), disebutkan bahwa Trump mengusulkan agar AS menarik diri dari WHO dan mengadopsi pendekatan yang lebih radikal untuk menangani masalah kesehatan global. Salah satu rekomendasi dalam dokumen tersebut adalah mendesak pejabat AS untuk menilai kembali hubungan negara dengan WHO.
Keputusan Trump untuk menarik AS dari WHO merupakan salah satu kebijakan utama yang diambilnya setelah menjabat. Langkah tersebut berpotensi menyebabkan WHO kehilangan pendanaan terbesar dari AS pada Januari 2026, yang tentu saja berdampak pada kelangsungan operasional badan tersebut. Trump mengkritik WHO atas penanganannya terhadap pandemi COVID-19 dan menuduh organisasi itu terlalu dipengaruhi oleh negara lain, tuduhan yang dibantah keras oleh WHO.
Meskipun keputusan tersebut mengarah pada penarikan diri, Trump kemudian mengisyaratkan bahwa AS bisa kembali bergabung dengan WHO jika organisasi tersebut melakukan "pembersihan" dan perbaikan. Namun, Trump tidak merinci lebih lanjut mengenai langkah-langkah apa yang perlu diambil agar WHO memenuhi syarat tersebut.
Sumber-sumber yang dikutip oleh Reuters mengungkapkan bahwa rencana reformasi terhadap WHO sebenarnya sudah dibahas sejak sebelum Trump menjabat. Meskipun demikian, belum ada kejelasan apakah pemerintahan Trump akan mengadopsi seluruh rekomendasi tersebut atau hanya beberapa bagian saja.
Juru bicara Gedung Putih, Kush Desai, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, menyampaikan bahwa pemerintahan Trump akan terus melakukan peninjauan terhadap proses dan lembaga-lembaga kesehatan global, dengan tujuan untuk menerapkan reformasi yang diperlukan. "Kami akan terus mengevaluasi dan memperbaiki struktur kesehatan internasional," tambah Desai.
Keputusan Trump ini menunjukkan adanya ketegangan yang berkelanjutan antara AS dan WHO, yang selama ini telah menjadi pusat koordinasi kesehatan global. Pihak-pihak yang mendukung WHO berharap agar AS tetap menjadi bagian dari organisasi ini, mengingat pentingnya kontribusi negara tersebut dalam pembiayaan dan pengambilan keputusan global terkait masalah kesehatan.(*)
Kategori :