DMI Ajak Warga Salurkan Solidaritas Palestina Secara Bijak

Pengakuan Negara Palestina: Tantangan Kedaulatan dan Hak Pengungsi--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO –Pasca tercapainya gencatan senjata permanen antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, dunia kini menatap fase baru menuju pemulihan kemanusiaan dan ekonomi di Timur Tengah. Di Indonesia, Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyerukan agar semangat solidaritas terhadap Palestina diarahkan secara bijak dan produktif, bukan dengan langkah emosional yang dapat berdampak negatif pada ekonomi nasional.

DMI menilai, gelombang boikot sejumlah produk yang marak di masyarakat sering kali dilakukan tanpa informasi yang akurat. Akibatnya, tidak sedikit produk dalam negeri ikut terdampak karena disalahpahami terafiliasi dengan pihak tertentu. Kondisi ini dikhawatirkan dapat merugikan pelaku usaha nasional serta melemahkan perekonomian dalam negeri.

Sebagai langkah antisipatif, DMI bersama para ulama menyusun panduan klasifikasi produk yang mengacu pada Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023. Panduan tersebut bertujuan membantu masyarakat membedakan produk yang benar-benar memiliki keterkaitan dengan Israel dan yang tidak, sehingga gerakan solidaritas tetap berada di jalur yang tepat.

Peningkatan kesadaran masyarakat, terutama kalangan muda, terhadap isu kemanusiaan memang dianggap sebagai hal positif. Namun, edukasi yang benar diperlukan agar semangat tersebut tidak salah arah dan menimbulkan dampak ekonomi yang tidak diinginkan.

Sejumlah data internasional mencatat, terdapat 48 perusahaan global yang terlibat dalam pendudukan Israel. Namun, beberapa merek yang sering menjadi sasaran boikot di Indonesia ternyata tidak termasuk dalam daftar itu. Sebagian besar bahkan telah memanfaatkan bahan baku lokal hingga 70 persen dan dimiliki sepenuhnya oleh pengusaha nasional.

Analisis ekonomi menunjukkan bahwa perusahaan dengan rantai pasok domestik tinggi justru memiliki kontribusi besar terhadap ketahanan ekonomi nasional. Jika dukungan terhadap perusahaan semacam ini melemah, efek domino berupa pemutusan kontrak, penurunan permintaan produk UMKM, hingga potensi PHK massal bisa terjadi.

Gerakan boikot tanpa dasar yang kuat juga dinilai dapat merugikan pekerja di berbagai sektor. Karena itu, DMI mengajak masyarakat mengubah solidaritas terhadap Palestina menjadi gerakan produktif dengan memperkuat ekonomi umat, memberdayakan pelaku usaha lokal, dan tetap menegakkan nilai kemanusiaan global.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan