Radarlambar.bacakoran.co- Sejumlah pakar dari Agensi Ruang Angkasa Eropa (ESA) memantau pergerakan asteroid 2024 YR4 yang diperkirakan melintas di dekat Bumi pada 2032.
Berdasarkan analisis terbaru, objek luar angkasa berukuran antara 40 hingga 90 meter ini memiliki peluang 2,2 persen untuk menabrak Bumi. Peluang tabrakan ini meningkat dari sebelumnya 1,2 persen dalam sepekan terakhir.
Menurut Paul Chodas, Manajer Pusat Kajian Objek Dekat Bumi (CNEOS) NASA, peningkatan ini disebabkan oleh data pengamatan terbaru yang memberikan gambaran lebih jelas tentang lintasan asteroid tersebut.
Asteroid 2024 YR4 diperkirakan melaju dengan kecepatan sekitar 17 kilometer per detik atau setara dengan 38.028 mil per jam saat memasuki atmosfer Bumi.
Jika benda langit ini memiliki ukuran lebih besar dari perkiraan awal, dampak tumbukannya dapat menyebabkan ledakan yang mencakup area hingga 50 kilometer.
Namun, para astronom terus mengamati pergerakan asteroid ini untuk memperbarui prediksi secara lebih akurat. ESA menekankan bahwa peluang tabrakan bisa semakin mengecil seiring dengan bertambahnya data observasi.
Fenomena ini mengingatkan pada asteroid Apophis yang sebelumnya diperkirakan akan menabrak Bumi pada 2021. Setelah penelitian lebih lanjut, ilmuwan mengoreksi prediksi tersebut dan memastikan bahwa Apophis tidak akan menimbulkan ancaman langsung.
Peneliti ESA dan NASA terus memantau perkembangan asteroid 2024 YR4 untuk menentukan apakah objek ini benar-benar mengancam Bumi atau hanya akan melintas di dekat planet tanpa dampak yang signifikan.(*)